Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Perkembangan sensorik dan motorik pada anak terutama pada usia 0-2 tahun melalui tahapan yang berurutan.
Tahap perkembangan sensorik dan motorik atau biasa disebut dengan tahap perkembangan kognitif, menurut Piaget dimulai saat anak berusia 0 bulang hingga 2 tahun.
Bersumber dari Instagram Direktorat PAUD Kemendikbud Ristek, pada usia tersebut anak membangun pengetahuannya berdasarkan apa yang ditangkap melalui pancaindera (aktivitas sensor) dan motorik anak.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Toxic Parents yang Harus Anda Hindari saat Mengasuh Anak
Anak menggunakan sistem sensorik dan motorik bawaan seperti menggenggam dan aktivitas mototik kasar untuk membangun pengetahuan mereka.
Berikut ini 6 tahap perkembangan sensorik dan motorik anak serta cara menstimulasinya.
Tahapan perkembangan sensorik dan motorik anak usia 0-2 tahun
- Bayi usia 0-1 bulan
Pada tahap usia 0-1 bulan perkembangan sensorik dan motorik anak dimulai dengan kebiasaan menghisap dan menggenggam segala benda. Hal ini diatur oleh tindakan refleks bayi. Tahap ini disebut dengan tahap tindakan refleks.
- Bayi usia 1-4 Bulan
Buah hati usia 1-4 bulan masuk pada tahap reaksi sirkuler primer. Tahap ini adalah tahap menmodifikasi tindakan refleks, yaitu mulai muncul reaksi baru yang tidak muncul pada tahap sebelumnya.
Pada tahap perkembangan ini anak mulai mengarahkan perilaku secara mandiri dibandingkan bergantung pada tindakan refleks.
- Bayi usia 4-8 bulan
Memasuki usia 4 hingga 8 bulan, anak akan masuk ke tahap dimana dia akan melakukan tindakan secara berulang-ulang.
Tindakan tersebut dilakukan untuk medapatkan respon yang sama dari sebuah objek. Tahap tersebut disebut juga dengan tahap reaksi sirkuler sekunder.
- Bayi usia 8-12 bulan
Selama tahap koordinasi skema sekunder, bayi usia 8-12 bulan akan menggunakan cara tertentu untuk mencapai tujuannya.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengusir Kecoa Pakai Bahan-Bahan Sederhana di Rumah
- Anak usia 12-18 bulan
Tahap ini merupakan periode puncak dari tahap perkembangan sensorik dan motorik anak. Dia akan mulai melakukan berbagai eksperimen seperti mengulangi tindakan dan memodifikasinya untuk melihat apa yang terjadi.
- Anak usia 18-24 bulan
Menjelang usia 2 tahun, anak masuk pada tahap perkembangan sensorik dan motorik yaitu tahap kecerdasan representasional. Tahap ini merupakan masa transisi dari sensorik motorik menuju representasi simbolik.
Anak akan mulai mengembangkan kemampuan mengingat dan mengulang kembali tindakan yang pernah dilihat atau bisa disebut dengan proses meniru. Buah hati juga akan menghadirkan gambar menjadi seperti sesuatu di dunia nyata.
Cara menstimulasi tahap perkembangan sensorik dan motorik anak
Untuk menstimulasi perkembangan sesorik dan motorik anak, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Menyediakan mainan interaktif sesuai dengan tahapan usia anak yang bisa mengaktifkan berbagai pancaindera.
2. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan buah hati untuk merangkak dan bereksplorasi dengan leluasa.
3. Mengajak anak bermain untuk memfasilitasi tahapan ini serta keaktifan anak.
4. Menyediakan lingkungan yang kaya bahasa untuk menunjang perkembangan sensorik dan motorik anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News