Penulis: Belladina Biananda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada masa awal pandemi Virus Corona, banyak dokter yang menyadari bahwa obesitas berkaitan dengan Covid-19. Hal itu semakin diperkuat dengan kasus-kasus lain selama penyebaran infeksi Virus Corona masih berlangsung.
Mengutip dari Borneo Bulletin, obesitas menjadi salah satu faktor resiko penyakit lainnya, tak terkecuali memperparah penyakit Covid-19. Penelitian yang dilakukan pada lebih dari 5.200 pasien Covid-19 menunjukkan, pasien dengan BMI tinggi berpotensi lebih tinggi dirawat di rumah sakit.
Dr Francois Pattou di University of Lille di Paris, sekaligus asisten penulis penelitian, mengatakan bahwa peneliti masih mempelajari faktor yang mempengaruhi obesitas pada sistem imun. Resiko infeksi Virus Corona yang lebih parah muncul pada orang-orang obesitas dengan BMI 40 atau lebih tinggi.
Para peneliti mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan orang obesitas kewalahan melawan Virus Corona yang dapat merusak paru-paru. Kelebihan berat badan dan lemak membebani tubuh sehingga membatasi kemampuan paru-paru untuk mengembang dan bernapas.
Baca Juga: Virus corona terus menyebar, ini 8 saran WHO untuk mencegah penularannya
Masalah lainnya adalah inflamasi kronis yang sering dialami penderita obesitas. Inflamasi adalah cara alami tubuh untuk melawan benda asing, seperti virus. Namun, inflamasi yang berlangsung terlalu lama tidak sehat dan bisa menurunkan sistem imun tubuh.
Meski orang obesitas tidak terdiagnosis menderita diabetes atau penyakit jantung, kesehatannya bisa tidak optimal. Bagaimana distribusi lemak dalam tubuh juga memegang peranan. Salah satu penelitian menemukan, resiko kematian akibat Covid-19 meningkat pada pria obesitas.
Penelitian itu merefleksikan bahwa pria cenderung memiliki lemak di sekitar perut. Jenis lemak itu dikaitkan dengan produksi hormon yang berkontribusi pada penyakit parah yang lebih banyak.
Baca Juga: Jokowi minta peningkatan kapasitas tes virus Corona (Covid-19)
Para peneliti juga mengeksplor apakah ada hal spesifik tentang Virus Corona yang membuat penderita obesitas lebih mudah sakit. Melansir Borneo Bulletin, masalah lain yang muncul adalah vaksin Covid-19 mungkin tidak cukup efektif untuk orang obesitas.
Peneliti belum bisa menentukan alasannya, tapi salah satu kemungkinannya adalah obesitas merusak aspek sistem imun yang perlu diaktifkan lagi agar vaksin bisa bekerja. Memasukkan faktor obesitas dalam penelitian vaksin merupakan hal penting yang perlu dilakukan.
Selanjutnya: Presiden Jokowi minta Kemenkes buat desain tes Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News