Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stunting merupakan isu yang kompleks dan menjadi tantangan besar dalam bidang kesehatan masyarakat Indonesia. Isu ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga sosial-budaya.
Upaya penurunan stunting memerlukan pendekatan holistik dan multisektoral yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Pemerintah terus mendorong penurunan stunting berkolaborasi dengan perusahaan swasta maupun BUMN.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat salah satu yang terus mendorong penurunan angka stunting. Angka prevalensi stunting di kawasan Jawa Barat ditargetkan bisa turun menjadi 14%-15% pada 2024 dari 21,7% pada 2023.
Sejumlah perusahaan juga turut mendukung pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Jawa Barat. Patra Jasa, misalnya, melalui Patra Bandung Hotel menggelar kegiatan bidang lingkungan dengan menggandeng Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu Kelurahan Lebak Gede, Bandung, untuk terus mendorong upaya penurunan angka stunting.
Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 15.000 per Anak, Begini Catatan Pengamat
Dengan mengusung tajuk Kolaborasi Pengusaha dan Pokja Posyandu Atasi Stunting Kopaja Anting), Patra Jasa bersama Posyandu Kel. Lebak Gede akan dilakukan monitoring kepada 20 Ibu hamil dan 37 balita selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.
Pjs.VP Corporate Secretary, Rina Martha mengatakan angka stunting dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil merupakan salah satu isu serius dan perlu perhatian lebih, karena mempengaruhi kualitas SDM Bangsa Indonesia.
“Jadi, program ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan kontribusi sehubungan dengan intervensi pencegahan, serta kenaikan angka status gizi pada kelompok prioritas beresiko stunting dan menuju Bandung Zero Stunting,”kata Rina dalam keterangannya, Minggu (1/12)
Posyandu Kelurahan Lebak Gede secara rutin akan melakukan pendampingan gizi kepada ibu hamil dan anak balita di bawah garis merah. Selain itu dilakukan pula monitoring dan evaluasi kesehatan, melalui pengukuran berat dan tinggi anak, hingga pengukuran lingkar lengan atas (LiLa) pada ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) untuk mencegah anak lahir dengan risiko tengkes.
Baca Juga: Penyaluran Bantuan Stunting Diusulkan Lanjut pada 2025, Anggaran Rp 800 Miliar
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyusulkan bantuan pangan untuk pengentasan stunting berlanjut pada tahun 2025. Badan ini mengusulkan anggaran kepada Kementerian Keuangan untuk program tersebut sebesar Rp 800 miliar, sama pengan tahun 2024.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy menyebutkan program bantuan pangan rencananya akan kembali mengalir kembali ke tujuh provinsi dengan kasusu stunting di Indonesia.
“Ketujuh provinsi itu adalah Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jaw Timur, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).” ungkap Sarwo, belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News