kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Uji DSA efektif deteksi stroke


Jumat, 18 Desember 2015 / 15:25 WIB
Uji DSA efektif deteksi stroke


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Stroke merupakan serangan otak yang timbulnya mendadak akibat pecah atau tersumbatnya pembuluh darah otak yang bisa berakibat kematian.

Meskipun demikian, deteksi dini bisa dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan di pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke.

Tes yang direkomendasikan untuk mendeteksi stroke adalah DSA (Digital Substraction Angiography).

Ini merupakan pemeriksaan pembuluh darah otak untuk melihat aliran di pembuluh darah arteri sampai ke jaringan vena secara langsung dan terus menerus melalui alat angiografi atau kateterisasi.

Menurut penjelasan Jacub Pandelaki, dokter spesialis radiologi intervensi, DSA dilakukan dengan memasukkan kateter atau selang berukuran sangat kecil ke tubuh pasien lewat pembuluh darah di kaki.

Kemudian dokter akan menyemprotkan cairan kontras agar bisa terpantau oleh alat X-ray.

“Setelah disuntikkan cairan kontras, pembuluh darah dapat terlihat dari gambaran tulang dan sekitarnya," katanya.

Jacub mengatakan, hampir semua pembuluh darah di tubuh bisa diperiksa dengan DSA.

Dengan kata lain, metode ini juga bisa mendeteksi penyakit lain yang berhubungan dengan pembuluh darah.

Tes DSA disarankan untuk pasien yang memiliki gejala atau faktor risiko tinggi, seperti perokok, menderita diabetes, atau tekanan darah tinggi.

"Kalau ada kelainan yang mencurigakan, bisa dilakukan pemeriksaan DSA," ujar dokter yang berpraktik di RS Bethsaida Serpong Tangerang Selatan ini.

Untuk kelainan pembuluh darah di otak, tingkat akurasi pemeriksaan ini mencapai 98%. 

"Asal dilakukan ahlinya,” katanya

Efek samping yang mungkin timbul, menurut Jacub, antara lain alergi akibat cairan kontras berupa rasa mual atau gatal-gatal.

Sementara itu akibat dari penusukan jarum di pembuluh darah kaki bisa menyebabkan bengkak karena umumnya pasien ingin cepat-cepat bisa berjalan.

Satu kali pemeriksaan DSA membutuhkan biaya sekitar Rp 15 juta-Rp 20 juta. 

(Gibran Linggau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×