Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Ternyata orang yang teratur minum minuman beralkohol punya risiko kecil terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali. Fakta itu terungkap dari hasil penelitian pada peneliti Denmark.
Studi yang dipublikasi diabetologia-journal.org dan dikutip bbc.com pada Jumat (28/7) meneliti 70.000 partisipan yang mengonsumsi alhokol.
Setelah 5 tahun studi ini kemudian mendapatkan hasil bahwa dari jumlah tersebut hanya 859 pria dan 887 wanita yang risiko terkena diabetes-nya meningkat. Jawabannya adalah pada frekuensi minum alkohol.
Profesor Janne Tolstrup dari National Institute of Public Health of The University of Southern yang memimpin penelitian ini mengatakan, bahwa frekuensi minum alkohol ternyata dapat memberikan efek tersendiri dibandingkan jumlah alkohol yang diminum.
“Kami melihat minum alkohol empat kali dalam waktu berbeda dapat memberikan efek lebih baik daripada meminumnya langsung hanya satu kali,” ungkap Tolstrup.
Lalu berapa banyak frekuensi ideal minum alkohol?
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa minum minuman beralkohol 3-4 kali seminggu dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Untuk wanita risiko terkena diabetesnya menurun sebanyak 32 % sementara laki-laki hanya 27 %.
Walaupun demikian, tak semua jenis minuman alkohol dapat memberikan efek yang sama.
Wine atau anggur menjadi salah satu minuman beralkohol yang paling tinggi memberikan dampak positif. Terlebih lagi, untuk anggur berwarna merah . Minuman ini mempunyai peran untuk membantu mengatur kadar gula dalam darah.
Minuman alkohol lain adalah bir. Hasil studi tersebut mengatakan bahwa laki-laki yang minum bir 1-6 bir seminggu dapat menurunkan risiko terkena diabetes sebesar 21 %.
Sementara itu, bagi wanita meminum bir tidak memiliki dampak menurunkan risiko terkena diabetes.
Meski begitu, penelitian tersebut justru mengungkapkan asupan alkohol yang tinggi di kalangan wanita dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Profesor Tolstrup mengatakan sejumlah partisipan wanita dalam studi ini mengonsumsi alkohol lima kali bahkan lebih dalam satu kesempatan.
Studi ini kemudian menyarankan agar wanita dan laki-laki minum alkohol tidak lebih dari 14 kali dalam seminggu. Ukuran ini setara dengan enam liter bir seminggu atau 10 gelas kecil anggur selama tiga hari atau lebih.
Selain bisa menurunkan risiko terkena diabetes, Profesor Tolstrup dan tim juga mendapati fakta bahwa mengonsumsi alkohol beberapa kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Adapun kabar buruknya, meminum sejumlah alkohol dapat meningkatkan risiko terkena penyakit gastrointestial atau saluran pencernaan, seperti penyakit asam lambung, mag, liver dan pankreas. (Mikhael Gewati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News