kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tips Menjaga Lingkungan agar Bebas dari Risiko DBD dan Pahami 3M Plus


Kamis, 03 Februari 2022 / 15:30 WIB
Tips Menjaga Lingkungan agar Bebas dari Risiko DBD dan Pahami 3M Plus
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengasapan atau fogging?untuk mengurangi populasi nyamuk di wilayah Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, Senin (17/1/2022). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID -Jakarta. Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. 

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.

Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. 

Untuk itu, di musim hujan seperti sekarang, mengelola sampah di sekitar kita dengan baik menjadi salah satu hal penting untuk melindungi diri dan orang tersayang dari risiko terserang penyakit, termasuk demam berdarah.

Sebab, berdasarkan studi WHO, pengelolaan sampah yang tidak efektif memicu munculnya tempat-tempat penampungan air hujan yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes sp

Baca Juga: Tanpa Minum Obat! Ini Cara Alami Mengatasi Diare

Tips menjaga linkungan agar bebas dari risiko DBD

Dirangkum dari akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berikut adalah tips menjaga lingkungan agar bebas dari risiko DBD:

1. Kuras dan bersihkan secara berkala:

  • Drum atau tempat penampungan air
  • Vas bunga berisi air
  • Wadah makan atau minum hewan peliharaan

2. Buang atau kubur atau daur ulang sampah anorganik seperti kaleng, botol, ember, dan wadah bekas agar tidak bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes sp. 

3. Simpan dalam kondisi terbalik:

  • Peralatan rumah tangga
  • Ember
  • Mangkuk
  • Pot tanaman

4. Buang dengan benar sampah tanaman seperti batok kelapa, daun, ranting, dan jerami.

Baca Juga: Meskipun Baunya Menyengat, Inilah Manfaat Jengkol untuk Kesehatan Tubuh



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×