kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tes Covid-19 harus rutin atau seusai kebutuhan? Begini kata praktisi kesehatan


Jumat, 16 Juli 2021 / 04:00 WIB
Tes Covid-19 harus rutin atau seusai kebutuhan? Begini kata praktisi kesehatan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengujian (testing) menjadi unsur yang menentukan dalam upaya pengendalian pandemi covid-19. Secara personal, testing juga penting untuk memastikan apakah seseorang tertular dan menjadi positif korona, atau tidak.

Dokter Residen Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya Caesar Givani menyampaikan, testing covid-19 bisa dilakukan secara insidentil sesuai kebutuhan. Namun dalam keadaan tertentu testing idealnya dilakukan secara rutin, bahkan bisa menjadi keharusan.

Untuk masyarakat dengan mobilitas terbatas atau yang melakukan work from home (WFH), testing covid-19 bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Testing dilakukan terutama ketika akan dan setelah bepergian ke daerah yang berisiko.

Namun untuk masyarakat yang masih bekerja di lapangan, misalnya untuk karyawan di sektor kritikal dan esensial, idealnya melakukan testing secara rutin. Termasuk bagi tenaga kesahatan (nakes).

"Kalau (testing covid-19) rutin biasanya untuk nakes dan petugas yang bekerja di lingkungan dengan risiko tinggi. Bisa swab antigen setiap sebulan sekali, atau PCR kalau merasa ada keluhan respirasi," ujar Caesar yang juga merupakan CEO Ceklab.id saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/7).

Baca Juga: Dukung penguatan 3T, TNI siapkan 30.000 lebih tenaga tracer

Dihubungi terpisah, Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany juga menilai testing covid-19 bisa sesuai kebutuhan. Namun menjadi keharusan jika melakukan aktivitas ke daerah zona merah, atau ketika sudah kontak fisik dengan orang yang diketahui positif terjangkit covid-19.

"Kalau ada indikasi (harus testing) supaya dapat dipastikan kalau memang negatif, aman. Jika positif ya harus Isoman kalau tidak ada gejala atau gejala ringan. Kalau gejala berat, harus ke rumah sakit," kata Hasbullah.

Untuk karyawan yang masih bekerja di lapangan pada daerah yang berzona merah, seperti Jakarta, Hasbullah menyarankan agar dilakukan testing covid-19. Pasalnya, di daerah Jakarta yang diperkirakan ada sekitar 5 juta - 6 juta orang yang sebetulnya sudah terinfeksi covid-19 meski tanpa gejala.

"Bisa jadi mereka menularkan. Oleh karena itu sangat beralasan kalau bepergian, naik kendaraan umum, atau wartawan yang meliput, testing saja. Memang agak mahal, tapi ya itu lah risikonya," imbuh Hasbullah.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Perpanjangan PPKM Darurat, ini kata Satgas Penanganan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×