Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain melalui donor plasma konvaselen, ada metode penyembuhan lain untuk pasien Covid-19, yakni terapi sel punca (stem cell). Berbeda dengan donor plasma konvaselen yang cocok untuk pasien dengan gejala sedang, terapi stem cell ini efektif bagi penderita Covid-19 dengan gejala berat, termasuk orang tua atau lanjut usia (lansia).
Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro pernah menyampaikan, dalam uji klinis, pasien Covid-19 dengan gejala berat yang mendapatkan terapi stem cell 2,5 kali lebih mudah sembuh. Dalam prosesnya, stem cell bekerja dengan mengganti jaringan paru yang rusak di dalam tubuh akibat Covid-19.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Andi Prazos mengatakan, ia lazim mendengar terapi stem cell ini. Menurut Andi, Kimia Farma juga mempunyai riset kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga: Rusia: Indonesia akan keluarkan izin vaksin virus corona Sputnik V akhir bulan ini
Memang, terapi stem cell ni dikembangkan oleh Profesor Ismail Hadisoebroto Dilogo. Dia merupakan Ketua Konsorsium Sel Punca Prioritas Riset Nasional (PRN) yang merupakan dokter spesialis ortopedi asal UI.
Andi mengatakan, dirinya sangat tertarik dengan metode stem cell dalam rangka penyembuhan Covid-19. "Mengingat, pengobatan dilakukan dengan memperbaiki sel tubuh kita. Itu pengobatan masa depan menurut saya," ucap Andi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/4).
Baca Juga: Thailand catat 1.335 kasus baru virus corona, kenaikan harian terbesar
Hingga Rabu (14/4) ada tambahan 5.656 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.583.182 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 5.747 orang sehingga menjadi sebanyak 1.431.892 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 124 orang menjadi sebanyak 42.906 orang.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Baca Juga: Ini gejala terjangkit virus corona E484K, varian baru yang lebih ganas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News