kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,03   -19,46   -2.11%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tata cara isolasi mandiri di rumah yang benar bagi pasien Covid-19


Minggu, 18 Juli 2021 / 13:15 WIB
Tata cara isolasi mandiri di rumah yang benar bagi pasien Covid-19


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Isolasi bisa dilakukan dengan mandiri atau isoman di rumah jika Anda terkonfirmasi positif Covid-19. Meskipun tidak menjalani isolasi di fasilitas kesehatan, Anda tetap bisa menjalani isoman dengan menerapkan cara berikut ini. 

Tingginya angka terkonfirmasi positif Covid di Indonesia membuat banyak fasilitas kesehatan seperti rumahsakit selalu kehabisan kamar. 

Selain kamar, obat-obatan dan oksigen juga mengalami penurunan ketersediaan mengingat banyak pasien yang membutuhkannya. Isoman menjadi solusi paling bijak bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan

Melansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), sering terjadi kasus di mana pasien terlambat datang ke rumahsakit setelah mengalami gejala berat. 

"Mereka (pasien) sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pada beberapa hari yang lalu namun baru datang ke rumah sakit setelah mengalami gejala berat,” kata dr. Fithri Islamiyah S.R. dari RSA UGM. 

Baca Juga: Holding BUMN pertambangan ini bakal buka lowongan kerja, cek infonya

Tata cara menjalani isolasi mandiri di rumah

Pasien perlu melakukan beberapa hal agar isolasi mandiri berjalan dengan baik serta tertangani oleh petugas medis. 

Langkah pertama, menurut Fithri, seperti dilansir dari laman UGM, adalah melakukan konsultasi kepada petugas medis. 

Perlu diingat bahwa Covid-19 menyerang sistem informasi antarorgan yang menyebabkan terjadinya happy hypoxiaHappy hypoxia adalah kondisi tubuh yang terasa sehat namun sebenarnya sistem organ tubuh sudah tidak berfungsi dengan baik. 

Ia menyayangkan masih banyak masyarakat yang tertular Covid justru takut untuk berkonsultasi ke rumahsakit. Padahal, dengan melakukan konsultasi, pasien bisa mengetahui kondisi tubuh sehingga tindakan yang diberikan akan sesuai. 

Dengan konsultasi tersebut, pasien akan mendapatkan akses pengobatan yang dapat mendukung kondisi tubuh selama isolasi mandiri. Petugas kesehatan dan rumahsakit juga bisa memberikan arahan serta informasi yang tepat ketika melakukan isoman. 

Langkah kedua adalah memberi kabar orang sekitar yang sekiranya melakukan kontak dengan pasien positif Covid. 

“Hal selanjutnya setelah memastikan kondisi tubuh dan sudah mendapatkan perawatan yang tepat, maka yang harus dilakukan adalah mengabari orang sekitar yang sekiranya melakukan kontak. Ini adalah upaya untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelas Fithri. 

Baca Juga: Ini kriteria unggah swafoto dan foto formal CPNS 2021, jangan sampai salah

Ia mengungkapkan, kondisi tubuh selama isolasi mandiri akan sangat fluktuatif sehingga Anda harus waspada terhadap kondisi tubuh. 

Pemeriksaan mandiri atau self assessment harus dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore. Yang perlu dicatat saat self assessment adalah kadar oksigen, suhu tubuh, dan evaluasi gejala yang dialami. 

Dengan melakukan pemeriksaan mandiri secara berkala bisa menjadi langkah preventif yang bisa membantu dokter memberikan tindakan ketika kondisi tubuh menurun dan diharuskan ke rumahsakit. 

"Saat ini, di Indonesia sedang mengalami darurat bed, oksigen, dan obat-obatan sehingga ketika terkonfirmasi Covid-19 dan kondisi tubuh masih baik maka teruslah bersemangat untuk sembuh,” imbuh Fithri. 

Untuk menekan penyebaran virus Covid-19, tetap lakukan protokol kesehatan 5M dengan ketat. Jaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi makanan penuh nutrisi dan berolahraga sesuai dengan kebutuhan.

Selanjutnya: Rasa cemas dan stres meningkat saat pandemi, ini tips cara menghilangkannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×