kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tanpa diet tapi berat badan turun terus, mungkin ini penyebabnya


Senin, 23 November 2020 / 16:48 WIB
Tanpa diet tapi berat badan turun terus, mungkin ini penyebabnya
ILUSTRASI. Diabetes bisa jadi penyebab berat badan turun terus menerus


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Diet menjadi salah satu cara menurunkan berat badan. Namun, banyak orang yang mengalami penurunan berat badan secara terus menerus tanpa melakukan diet. Apa penyebabnya?

Penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan penyebabnya atau penurunan berat badan tanpa melalukan diet maupun olahraga, bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan.

Petunjuk praktis yang baik dilakukan adalah segera menemui dokter jika Anda kehilangan berat badan yang signifikan, yakni lebih dari 5 persen dari berat badan dalam 6 sampai 12 bulan. Selain itu, perhatikan gejala lain yang muncul untuk bisa dikonsultasikan kepada dokter.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan kondisi medis yang bisa menjadi penyebab berat badan turun tanpa disengaja:

1. Kehilangan otot

Melansir Health Line, kehilangan otot atau pengecilan otot dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terduga. Gejala utamanya adalah kelemahan otot.

Salah satu anggota tubuh bahkan mungkin terlihat lebih kecil dari yang lain. Seperti diketahui, tubuh manusia tersusun dari massa lemak dan massa bebas lemak yang meliputi otot, tulang, dan air.

Jika seseorang kehilangan otot, dia akan menurunkan berat badan. Kehilangan otot bisa terjadi jika Anda tidak menggunakan otot untuk sementara waktu. Ini paling sering terjadi pada orang yang jarang berolahraga, bekerja di belakang meja, atau terlalu sering tidur.

Pada umumnya, olahraga dan konsumsi nutrisi yang tepat dapat membalikkan kehilangan otot. Namun, kehilangan otot dapat disebabkan oleh hal lain sehingga penanganannya pun bisa berbeda, seperti:

Cedera, seperti patah tulang

  • Penuaan
  • Luka bakar
  • Stroke
  • Osteoarthritis
  • Rheumatoid arthritis
  • Osteoporosis
  • Sklerosis ganda
  • Kerusakan saraf

Baca juga: Diskon hingga 40% alat masak di promo Tupperware bulan November 2020

2. Tiroid yang terlalu aktif

Hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif berkembang ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hormon-hormon ini mengontrol banyak fungsi dalam tubuh, termasuk metabolisme.

Jika tiroid Anda terlalu aktif, Anda akan dengan cepat membakar kalori meskipun Anda memiliki nafsu makan yang baik. Hasilnya bisa berupa penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Gejala hipertiroidisme lainnya termasuk:

  • Detak jantung tidak teratur
  • Kegelisahan
  • Kelelahan
  • Intoleransi panas
  • Masalah tidur
  • Tremor tangan

Sedangkan, kemungkinan penyebab hipertiroidisme meliputi:

  • Penyakit graves
  • Tiroiditis
  • Makan terlalu banyak yodium
  • Minum terlalu banyak obat tiroid

Pengobatan hipertiroidisme tergantung pada usia dan tingkat keparahan kasus. Biasanya, dapat diobati dengan obat anti-tiroid, yodium radioaktif, beta-blocker, atau operasi.

Simak penyebab berat badan turun di halaman selanjutnya




TERBARU

[X]
×