kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir, Cek Cara Memperbanyak ASI


Senin, 25 Maret 2024 / 03:30 WIB
Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir, Cek Cara Memperbanyak ASI
ILUSTRASI. Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir, Cek Cara Memperbanyak ASI


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Tanda-Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir - Jakarta. Kenali tanda bahaya pada bayi baru lahir. Cek juga cara memperbanyak air susu ibu (ASI) agar bayi mendapat nutrisi yang cukup.

Pasangan suami-istri yang akan mendapatkan momongan wajib mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir. Mengenali tanda bahaya pada bayi baru lahir penting untuk keselamatan si buah hati.

Pasalnya, bayi memiliki risiko keselamatan yang tinggi. Mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir bisa mengurangi risiko tersebut.

Lalu, apa saja tanda bahaya pada bayi baru lahir?

Dilansir dari website resmi RSUD Dr Soedirman-Kebumen, tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Oleh sebab itu, para orangtua diharapkan memahami tanda bahaya tersebut sekaligus tahu cara mengatasinya.

Berikut sejumlah tanda bahaya pada bayi baru lahir:

  • Bayi tidak mau menyusu

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang pertama adalah bayi tidak mau menyusu. Bayi biasanya tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah dan mungkin dalam kondisi dehidrasi berat. Jika mendapati kondisi ini, para orangtua bisa mengupayakan agar sang buah hati tetap menempel ke payudara ibu dengan cara yang benar.

Baca Juga: Tips Puasa untuk Ibu Menyusui Agar Tetap Sehat dan Aman di Bulan Ramadhan, Apa Saja?

  • Kejang

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang kedua adalah bayi mengalami kejang. Jika kejang bayi dipicu oleh demam, maka orangtua harus segera memberikan obat penurun panas yang sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi kejang tapi tidak dalam kondisi demam, para orangtua alangkah baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk membicarakan kemungkinan penyebab lain.

  • Bayi lemah

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang ketiga adalah bayi lemah atau lesu. Kondisi lemah pada bayi bisa dipicu oleh beragam penyebab, seperti diare, muntah yang berlebihan, ataupun infeksi berat.

  • Sesak napas

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang keempat adalah sesak napas. Jika bayi bernapas kurang dari 40 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit, maka para orangtua wajib waspada.

  • Merintih

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang kelima adalah merintih. Bayi belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Maka dari itu, ketika mendapati bayi merintih terus-menerus meski sudah diberi ASI atau sudah ditimang-timang, para orangtua lebih baik segera menghubungi dokter.

  • Pusar kemerahan

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang keenam adalah pusar kemerahan. Tali pusar yang berwarna kemerahan dapat menunjukkan adanya infeksi pada bayi. Saat merawat tali pusar yang harus orangtua perhatikan adaah jaga tali pusar tetap kering dan bersih.

  • Demam

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang ketujuh adalah demam. Bayi dapat didiagnosis mengalami demam ketika suhu tubuhnya terpantau lebih dari 37,5 derajat Celsius. Jika mendapati bayi demam, para orangtua dianjurkan sesering mungkin untuk mencegah kekurangan cairan. Selain itu, pertolongan pertama bisa dilakukan dengan mengganti pakaian mereka dengan baju yang tipis agar panas cepat menguap.

  • Kulit bayi kuning

Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang kedelapan adalah kulit bayi menguning. Kuning pada bayi pada umumnya terjadi karena bayi kurang minum ASI. Tapi, jika kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang dari 24 jam setelah lahir atau lebih dari 14 hari setelah lahir dan menjalar hingga telapak tangan dan kaki, para orangtua patut cemas. Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit kuning.

Cara memperbanyak ASI

ASI adalah sumber utama asupan gizi dan nutrisi bayi. Oleh karena itu, bayi perlu mendapat ASI yang cukup.

Lalu bagaimana cara memperbanyak ASI?

Diberitakan Kompas.com, berikut beberapa cara memperbanyak ASI secara alami:

  • Konsumsi makanan bergizi

Cara memperbanyak ASI secara alami yang pertama adalah konsumsi makanan bergizi. Ibu menyusui umumnya memerlukan 2000-2800 kalori per hari dari makanan bergizi, seperti daging ayam tanpa lemak, makanan kaya omega-3 seperti salmon, biji rami, sumber protein nabati, sayur, dan buah-buahan.

  • Minum banyak air

Cara memperbanyak ASI secara alami yang kedua adalah minum banyak air. Tubuh tidak dapat memproduksi ASI dalam jumlah banyak jika Anda mengalami dehidrasi. Terlebih, busui memerlukan asupan air yang lebih banyak dibanding yang tidak menyusui. Pastikan untuk minum 8 gelas air putih (2 liter) per hari dan mengonsumsi makanan mengandung air, seperti semangka, mentimun, dan buah beri.

  • Tidur cukup

Cara memperbanyak ASI secara alami yang ketiga adalah tidur yang cukup. Usahakan untuk ikut tidur saat bayi sedang terlelap. Istirahat yang cukup membantu mempercepat pemulihan ibu setelah persalinan. Sementara itu, kurang tidur dapat berdampak negatif pada produksi ASI dan membuat ibu kelelahan.

  • Kelola stres

Cara memperbanyak ASI secara alami yang keempat adalah mengelola stres. Menyusui dan mengasuh si kecil menjadi tantangan yang dapat memicu stres pada ibu menyusui. Itu sebabnya, ibu menyusui perlu mengelola stres dengan latihan pernapasan, yoga, olahraga ringan, atau berkonsultasi dengan ahli.

  • Berikan ASI pada si kecil sesering mungkin

Cara memperbanyak ASI secara alami yang kelima adalah sering-seringlah memberikan ASI pada bayi. Semakin sering dan lama Anda menyusu, semakin banyak volume air susu ibu yang diproduksi. Anda juga dapat mengatur jadwal menyusui si kecil misalnya tiap 2-4 jam sekali.

  • Pijat laktasi

Cara memperbanyak ASI secara alami yang keenam adalah pijat laktasi. Pijat laktasi atau pijat payudara dapat membantu melancarkan ASI, terutama ketika cairan susu tampak menumpuk di payudara namun susah dikeluarkan. Pijat laktasi juga bermanfaat untuk mengatasi puting tenggelam, meredakan pembengkakan, dan mencegah penyumbatan pada saluran susu.

  • Konsumsi makanan pelancar ASI

Cara memperbanyak ASI secara alami yang ketujuh adalah konsumsi makanan pelancar ASI. Ada beberapa makanan atau bahan herbal yang sering dikonsumsi agar ASI banyak. Contoh makanan pelancar ASI yaitu sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, bawang putih, dan air rebusan jahe. Sebelum menjajal makanan pelancar ASI, Anda bisa berkonsultasi dahulu dengan dokter atau konselor laktasi.

  • Rutin memompa payudara

Cara memperbanyak ASI secara alami yang kedelapan adalah rutin memompa payudara. Ibu menyusui juga dapat memompa payudara menggunakan tangan maupun pompa ASI agar cairan susu tetap mengalir lancar dan tidak tersumbat. Cairan susu yang keluar saat ibu memompa payudara dapat disimpan dan diberikan kepada bayi saat dibutuhkan.

Itulah tanda bahaya pada bayi baru lahir serta cara memperbanyak ASI. Semoga buah hati Anda tumbuh dan berkembang sesuai tahapannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×