Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Penyakit akibat kelebihan gula, garam, dan lemak terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan memperhatikan jumalh takaran harian yang disarankan.
Selama ini tarakan kebutuhan gula dan gaam harian sering diabaikan. Padahal menjaga kesehatan dan kebersihan perlu dilakukan agar tubuh selalu sehat.
Sayangnya, hal ini sering kali diabaikan oleh orang-orang yang memiliki segudang rutinitas padat, terutama bagi pekerja yang melakukan work from home karena tenggat waktu pekerjaan yang mepet.
Baca Juga: Pendaftaran SIPSS Polri 2023 Sudah Dibuka Buat Lulusan S1-S2, Ini Syarat Mendaftarnya
Gaya hidup jadi penyebab utama
Kondisi seperti ini kerap kali membuat pola makan dan gaya hidup menjadi tidak sehat, serta membuat mereka tidak memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi dalam sehari.
Terlebih dengan embel-embel self reward dan cheating day, beberapa orang kemudian akan “menghalalkan” makanan dan minuman tidak sehat dalam sehari sebagai “imbalan” atas diet atau pekerjaan berat yang telah dilakukan.
Dalam satu hari saja mereka bisa berulang kali memesan makanan dan minuman melalui aplikasi pesan antar maupun ojek online yang kebanyakan mengandung tinggi gula dan garam.
Padahal, menurut ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fatshidi, perilaku makan sehat tersebut tidaklah baik.
Hal ini dikarenakan makanan maupun minuman yang tinggi gula dan garam dapat menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh.
“Risiko kalau gulanya berlebihan akan meningkatkan diabetes melitus atau banyak orang lebih umum menyebut penyakit gula,” ujar Banun dikutip dari situs UNS.
Sedangkan jika asupan garam tidak terkendali, bahkan sampai berlebihan dapat mengakibatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Asupan gula dan garam harian yang disarankan
Karena kebanyakan masyarakat tidak terlalu memperhatikan asupan gula dan garam dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi, Banun memiliki tips agar kita bisa mengontrolnya.
Pertama, ia menyarankan orang-orang untuk mematuhi anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Taun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. “Pedomannya adalah G4 G1 L5,” ujar Banun.
G4 G1 L5 adalah anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah sepuluh persen dari total energi atau setara 200 kkal.
“Gula empat sendok makan per orang yang setara dengan 50 gram per orang per hari,” terangnya.
Baca Juga: Bisa Turunkan Gula Darah Tinggi, 8 Herbal Alami Ini Pas Buat Penderita Diabetes
Kemudian, anjuran asupan garam adalah sebanyak 2.000 mg natrium atau setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari.
Jika disetarakan dengan kebutuhan rumah tangga, asupan garam menurut Kemenkes tersebut sama dengan 50 gram per orang per hari.
Selain anjuran G4 G1 L5, Banun juga meminta orang-orang untuk melakukan pelacakan terhadap makanan apa saja yang telah dikonsumsi selama sehari.
“Kalau pagi sudah teh manis ya harus di-tracking agar siang atau sore tidak minum yang manis-manis,” tambah Banun.
Ia menjelaskan bahwa secara sederhana gula merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat yang memiliki banyak jenis secara kimia.
Sedangkan, garam yang mengandung natrium dapat dijumpai pada garam dan dalam sehari. Karenanya Banun meminta orang-orang untuk membatasi makanan yang berbumbu lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News