Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Jangan sampai anak Anda sarapan sembarangan.
Soalnya, kandungan gizi saat sarapan mempengaruhi perkembangan anak, terutama dalam hal tinggi badan.
Dilansir dari Tabloid Nakita, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) membuktikan, hanya 1 dari 10 anak Indonesia berusia 2 hingga 12 tahun yang sarapan cukup dengan kualitas yang baik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Heryudarini Harahap, peneliti ahli PERSAGI.
Lalu, bagaimana cara memberikan menu sarapan seimbang untuk anak?
Pertama-tama, ketahui angka kecukupan gizi (AKG).
Angka ini ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemkes) sehingga dapat menjadi pedoman berapa asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Anda harus memastikan asupannya tidak kurang ataupun lebih.
Anak usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan energi 1.100-1.200 kalori setiap hari.
Sementara untuk anak usia 3 hingga 5 tahun membutuhkan kalori 1.500-1.600 setiap hari.
Setelah mengetahui kebutuhan gizinya, ketahuilah bahwa sarapan yang baik harus terdiri dari 20% AKG.
Jadi, jangan beranggapan bahwa sarapan tidak boleh terlalu banyak.
Oleh karena itu, sarapan sekalipun juga harus terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin.
Gizi seimbang tidak hanya soal makanan, lo.
Anda juga harus membiasakan si kecil untuk melakukan aktivitas fisik.
Coba mulai ajarkan padanya kebiasaan sehat berolahraga.
Jangan lupa minum air putih minimal 8 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh terjaga.
Pola sarapan juga harus disesuaikan dengan berat badan dan tinggi badan si kecil.
Sarapan sangat memengaruhi pertumbuhan terutama tinggi badan.
Penelitian PERSAGI menunjukkan 75% anak yang tidak sarapan memiliki tinggi badan tidak ideal.
Jika si kecil terlalu pendek atau kurus, orangtua bisa menambahkan asupan gizi terutama protein dan vitamin.
Orangtua juga bisa memantau apakah menu sarapan sudah seimbang atau belum.
Cobalah mencatat perkembangan berat badan serta tinggi setiap minggu.
Jika anak mengalami kenaikan berat badan setiap minggu, artinya harus mengurangi porsi makannya.
Porsi makan menjadi tidak seimbang karena terlalu banyak lemak dan karbohidrat.
Mengatur menu sarapan seimbang untuk anak sangat penting mengingat anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Cobalah mengajarkan padanya kebiasaan sarapan setiap pagi agar kondisi tubuh selama seharian tetap sehat dan menjauhkannya dari penyakit.
(Niken)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News