kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.326   -23,00   -0,14%
  • IDX 7.379   92,25   1,27%
  • KOMPAS100 1.042   3,89   0,37%
  • LQ45 790   2,14   0,27%
  • ISSI 245   3,44   1,43%
  • IDX30 409   1,44   0,35%
  • IDXHIDIV20 468   1,34   0,29%
  • IDX80 117   0,44   0,38%
  • IDXV30 119   0,56   0,47%
  • IDXQ30 130   0,18   0,14%

Tak perlu diobat, salesma cukup dicegah


Senin, 01 Februari 2016 / 15:20 WIB
Tak perlu diobat, salesma cukup dicegah


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Penyakit yang sering menyerang anak pada musim hujan adalah selesma.

Banyak orangtua yang belum familiar dengan selesma atau commondcold (CC).

Tapi jika mendengar selesma, pilek, flu dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), umumnya sudah mengetahuinya.

Tapi yang harus diingat, common cold itu tidak sama dengan flu atau ISPA.

Commond cold populer dikenal dengan penyakit selesma.

Dilansir dari Tabloid Nakita, Amar Widhiani, dokter spesial anak (konsultan) di RS Premier Bintaro, menjelaskan, selesma disebabkan oleh infeksi virus.

Dengan demikian, tidak memerlukan pengobatan antibiotik, juga obat-obatan lainnya, apalagi suplemen.

Sebab selesma atau pilek bisa sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).

Yang perlu diketahui, banyak virus yang dapat menyebabkan selesma.

Paling sering adalah rhinovirus dan coronavirus.

Pada bayi dan anak-anak selesma paling banyak berasal dari; virus parainfluenza, respiratory syncytial viruses (RSV), influenza, adenovirus, enterovirus tertentu, dan coronavirus.

Anak, balita, dan bayi, lebih sering terkena selesma dibandingkan orang dewasa.

Jadi tidak heran jika anak di bawah satu tahun bisa terkena selesma hingga tujuh kali atau bahkan lebih.

Padahal selesma bisa ditangkal lo, sehingga anak-anak kita tidak perlu sengsara berulang.

Untuk mengetahui cara menangkalnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu cara penularan penyakit selesma ini, seperti;

1. Selesma menular Lewat udara.

Bila seseorang sakit batuk-pilek, saat dia batuk, bersin atau berbicara bisa menularkan virus pada bayi dan anak.

Jadi orang dewasa yang sedang bersin-bersin, batuk-batuk, hidung meler, sudah seharusnya tidak dekat-dekat anak, apalagi bayi.

Sebab, virus penyakit selesma akan ikut terbawa dan terhirup anak.

2. Kontak langsung dengan penderita selesma.

Virus dapat menular ketika orang yang sedang sakit selesma menyentuh hidung/mulutnya, lalu menyentuh tangan bayi/anak, selanjutnya bayi/anak menyentuh hidung/mulutnya dengan tangannya yang sudah terkontaminasi virus commond cold.

Maka dari itu kenapa pentingnya mencuci tangan, sehabis berinteraksi dengan orang lain, setelah dari toilet (BAK, BAB), dan sebelum makan dan minum, dengan sabun di bawah air mengalir.

3. Menyentuh benda yang terkontaminasi virus.

Virus dari orang yang sedang sakit selesma dapat melekat di permukaan benda dalam waktu 2 jam atau lebih.

Anak/bayi bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi virus penyakit selesma, lalu menyentuh mulut/hidungnya.

Jadi penting sekali menjaga lingkungan anak berada aman. Jika diperlukan, biasakan anak mengenakan masker, dengan begitu penularan penyakit selesma dapat diminimalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×