kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Tabung kalsium, cegah keropos tulang


Selasa, 02 Februari 2016 / 16:07 WIB
Tabung kalsium, cegah keropos tulang


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Fransiska Firlana


Mencegah pastilah lebih baik ketimbang mengobati. Jika tak mau menderita keropos tulang at

KEKUATAN tubuh di usia senja tak terlepas dari kalsium. Malahan, kalsium punya peran krusial sedari berada di kandungan ibu. Yang patut diketahui, berdasarkan proses pembentukannya, kalsium dalam tubuh manusia akan menurun seiring pertambahan usia.

Bagi orang yang berusia 20 tahun, kandungan kalsium dalam tubuh akan berkurang 1% setiap tahunnya. Di rentang usia 20 tahun-50 tahun, kalsium menyusut hingga 30%. Sedangkan di masa lansia 50 tahun-70 tahun, kalsium berkurang mencapai 70%.

Menurut dr Azkha Erdhianto, jika kebutuhan harian kalsium tidak tercukupi, tubuh akan mengambil cadangan kalsium yang terdapat pada jaringan keras tubuh, seperti tulang dan gigi. "Berkurangnya kandungan kalsium dalam jaringan keras bisa menyebabkan osteoporosis atau tulang keropos," tutur Azkha, Kamis (28/1).

Secara umum, dokter yang bekerja di Eka Hospital ini memaparkan, kalsium mempunyai beberapa fungsi utama. Azkha menuturkan, kalsium berfungsi membantu pembentukan tulang dan gigi, membantu perkembangan dan kesehatan otak.

Kalsium juga ampuh melindungi tubuh dari sejumlah penyakit ganas. Diantaranya, melindungi dari kanker payudara, kanker usus besar, mengatasi wasir, rematik, sakit pinggang dan kram, mencegah penyakit jantung, hingga melancarkan peredaran darah.

Dian Alhidayati, dokter di Pekanbaru menambahkan, kalsium menjadi salah satu unsur penunjang penting dalam metabolisme tubuh. "Pencegahan pengeroposan tulang harus dimulai sejak dini dengan memilih makanan dan minuman yang mengandung vitamin D dan kalsium tinggi," imbuh Dian.

Sejatinya, pemenuhan kalsium tidaklah merepotkan. Ada banyak makanan kaya akan kalisium yang sering kita jumpai. Contoh, susu dan keju. Sejumlah tumbuhan pun merupakan sumber tinggi kalsium.

Diantaranya, sayuran hijau seperti sawi, kubis, okra dan brokoli, kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang kedelai dan kacang putih. "Bisa juga dari makanan yang terbuat dari tepung seperti roti, makanan laut seperti ikan sarden dan ikan salmon, serta daging," kata Azkha.

Azkha menambahkan, bagi anak di bawah usia 20 tahun yang kurang menyukai sayuran, konsumsi susu yang banyak bisa menjadi sumber kalsium utama sekaligus membantu perkembangan otak dan tulang sehingga mampu tumbuh maksimal. Buah-buahan semisal alpukat pun bisa menjadi sumber kalsium.

Waspada osteoporosis

Ibarat menabung uang, manusia perlu menabung kalsium sejak masa kanak-kanak. Menabung kalsium sejak dini bisa mencegah pengeroposan tulang atawa osteoporosi di usia tua.

Sederhananya, osteoporosis merupakan penyakit yang terjadi akibat menurunnya kepadatan mineral tulang (KMT), sehingga tulang rentan patah. Tulang bertumbuh sejak usia bayi.

KMT mencapai puncak kepadatan pada usia 30 tahun-35 tahun. Selanjutnya, kepadatan tulang menurun secara perlahan sekitar 0,7% setahun. Menurut Azkha, derajat penurunan KMT berbeda untuk setiap individu. Oleh karena itu, proses pembentukan tulang pada usia muda harus diupayakan agar cadangan massa mineral tulang maksimal.

Selain usia, ada beberapa faktor yang menyebabkan osteoporosis. Pertama, keturunan atau genetik. Ras kulit putih, perempuan, dan postur tubuh yang kurus kecil memiliki kencenderungan lebih besar terkena osteoporosis.

Kedua, pola konsumsi. Orang yang memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, kopi dan teh, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan terlalu asin dan protein hewani disebut-sebut rentan terjangkit osteoporosis.

Alasannya, berbagai makanan dan minuman tersebut mengganggu penyerapan kalsium di usus sekaligus memperbesar pengeluaran kalsium dari tubuh. Jika Anda gemar mengonsumsi berbagai menu itu, segera mendeteksi gejala awal osteoporosis.

Gejala yang mudah dikenali adalah timbulnya mikrofraktur atau patah tulang ringan. Mikrofraktur ditandai dengan tinggi badan menyusut, badan bungkuk dan nyeri. Gejala lebih lanjut yakni patah tulang. Bagian tulang yang rentan patah ialah tulang pergelangan tangan, tulang belakang, tulang pinggang serta tulang pangkal paha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×