kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Suka Makanan Pedas? Ini Manfaat & Bahaya Makan Makanan Pedas yang Perlu Diperhatikan


Selasa, 14 November 2023 / 15:50 WIB
Suka Makanan Pedas? Ini Manfaat & Bahaya Makan Makanan Pedas yang Perlu Diperhatikan
ILUSTRASI. Suka Makanan Pedas? Ini Manfaat & Bahaya Makan Makanan Pedas yang Perlu Diperhatikan.


Penulis: Tiyas Septiana

Manfaat Makan Makanan Pedas -  Makanan pedas dengan sambal sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. 

Bahkan karena kegemaran menyantap makanan pedas, masyarakat juga banyak menyantap makanan ringan yang juga memiliki rasa pedas. 

Saat ini sudah banyak makanan yang mengandung unsur cabai, merica, hingga zat capsaicin yang menimbulkan rasa pedas. 

Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Henik Tri Rahayu, menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan pedas atau cabai memiliki manfaat dan bahayanya tersendiri.

Baca Juga: 6 Tanda Tubuh Anda Kelebihan Kolesterol yang Tidak Boleh Diabaikan

Manfaat dan bahaya makanan pedas

Cabai bisa menimbulkan kerugian bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.Namun jika dikonsumsi sesuai dengan takaran, cabai bisa bermanfaat untuk tubuh. 

Cabai berfungsi sebagai anti inflamasi dan menjadi salah satu sumber vitamin C tertinggi. 

Namun, tidak semua orang bisa menerima manfaat cabai ini karena perbedaan kebiasaan makan pedas. 

“Banyak contoh makanan pedas kekinian yang sering kita temui, misalnya macaroni dengan berbagai macam level," jelas Henik, dikutip dari situs UMM.

Jika zat pedas makanan ini masuk ke dalam saluran pencernaan secara berlebihan, tentu akan merusak pencernaan itu sendiri. 

Jika lambung seseorang tidak terbiasa mengonsumsi makanan pedas, akan menimbulkan iritasi yang diawali dengan gejala diare. 

Kemudian jika iritasi terus menerus berlangsung dan berlebihan, akan menimbulkan ulkus atau luka pada dinding lambung. Bahkan sesekali juga memunculkan sensasi mual hingga muntah.

“Zat capsaicin yang ada pada makanan pedas akan tetap ada di lambung, meskipun makanan sudah menuju ke organ tubuh lainnya. Jadi, apabila zat ini terus menerus menumpuk, maka kemungkinan  bisa merusak pencernaan,” tegasnya. 

Baca Juga: 15 Makanan Tinggi Fiber, Manfaat, dan Kebutuhan Serat Harian Sesuai Usia

Cara cepat mengatasi kepedasan

Henik juga memberikan beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan pedas. Salah satunya dengan mengganti makanan pedas olahan ke cabai yang segar. 

Cabai segar lebih pedas ketimbang cabai yang sudah dikeringkan. Sehingga tubuh akan lebih cepat merasa cukup dan tidak erus menerus memakannya.  

Cara paling efektif untuk meredakan rasa pedas berlebihan adalah dengan meminum minuman yang hangat.

"Hal itu dikarenakan rasa panas harus dilawan juga dengan panas. Air hangat dinilai lebih cepat menetralisir dibandingkan minuman dingin, sekalipun sudah ditambah dengan gula atau rasa,” jelasnya.

Ia juga berpesan untuk mengurangi konsumsi makanan pedas. Apalagi saat ini makanan-makanan tersebut sudah diolah dengan beragam cara yang campurannya tidak diketahui dan jelas. 

"Segera kurangi kebiasaan makan makanan pedas demi menjaga kesehatan tubuh kita," pungkasnya.KONTAN.CO.ID -  Sambal sudah menjadi makanan  yang tidak bisa dipisahkan di kehidupan kebanyakan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×