Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyingkirkan lemak perut alias berperut tak buncit bukan sekadar demi penampilan.
Lemak di perut berkaitan dengan lemak visceral atau salah satu faktor risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh ahli gizi tersertifikasi asal New York, AS, sekaligus pengajar diabetes tersertifikasi Rachel Stahl.
Sayangnya, kata Stahl, tidak ada cara cepat menghilangkan lemak "menggunung" penyebab perut buncit.
Selain itu, kita pun tidak bisa hanya menghilangkan lemak pada area tertentu, misalnya hanya di bagian tengah tubuh.
Kita hanya bisa menurunkan persentase lemak tubuh secara keseluruhan, dan membuat lingkar pinggang lebih kecil.
Namun, untuk mereduksi lemak perut kita bisa menghindari beberapa jenis makanan yang sudah terbukti dapat menimbun cadangan lemak di perut.
Berikut tiga tips makan sehat yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi lemak di perut:
1. Cermat membaca bahan makanan
Ketika pergi berbelanja makanan dan mengambil makanan kemasan, Stahl menganjurkan kita untuk melihat apakah ada kandungan lemak trans di dalam makanan tersebut.
Meskipun untuk di AS, lemak trans sudah dilarang oleh Food and Drugs Association (FDA), sehingga seharusnya sudah tidak kandungan itu dalam makanan kemasan.
Di AS, pelarangan tersebut baru mulai diberlakukan pertengahan 2018 lalu.
Namun, industri makanan berargumen bahwa lemak trans masih perlu untuk beberapa proses tertentu.
Untuk itu, FDA masih memberikan jangka waktu satu tahun kepada para perusahaan untuk mematuhinya, bahkan pada beberapa kasus masih hingga Januari 2020.
Itulah mengapa lemak trans masih mungkin ada pada makanan kemasan, sekalipun di AS.
Lemak trans mungkin ditemukan pada beberapa produk seperti margarin, makanan yang dipanggang, permen, makanan beku, serta beberapa saus dan dressing.
Lemak trans buruk bagi perut karena mampu meningkatkan jumlah lemak di sekitar perut dan hal ini juga berbahaya bagi kesehatan jantung.
Jadi, jika kamu sebelumnya secara tidak sengaja mengonsumsi makanan ini, Stahl menyarankan untuk menghindarinya.
2. Menghindari gula
Stahl merekomendasikan agar kita membatasi asupan gula untuk mengurangi lemak perut.
Studi menunjukkan, mengonsumsi gula berlebih bisa meningkatkan simpanan lemak pada perut dan hati.
Hal ini bisa menyebabkan resistensi insulin, kondisi yang menyebabkan kita sulit menurunkan berat badan.
Jadi, menyingkirkan gula bisa menjadi awal kebiasaan yang baik dan bisa memberikan perubahan besar terhadap lingkar pinggangmu. Makanan tinggi gula juga berdampak pada level insulin.
Spesialis ginjal, Jason Fung menjelaskan bahwa makanan tinggi gula dan makanan yang dibuat dengan tepung rafinasi seperti kue, kraker, dan roti putih bisa meningkatkan level insulin.
Dengan menghindari gula dan karbohidrat rafinasi, maka kamu bisa menjaga level insulin tetap rendah.
Hal ini juga membantu mengurangi persentase lemak tubuh secara keseluruhan, termasuk membantu menurunkan lemak perut.
Gula dapat mengangkat level insulin dan menahan hormon leptin atau hormon yang memberi sinyal pada tubuh ketika kita merasa kenyang.
Selain itu, gula juga bisa membuat reseptor dopamin menjadi berlebih.
Profesor psikologi yang mendalami ilmu otak dan kognitif, Susan Peirce Thompson menjelaskan, kondisi tersebut bisa menyebabkan kita mudah lapar dan sulit kenyang.
Pada bukunya yang berjudul "Bright Line Eating", Thompson menyebutkan, hal itulah yang membuat kita senang makan kue, dan terus menginginkannya meskipun sudah memakannya cukup banyak.
Akibat makanan tinggi gula juga tinggi dan kita cenderung memakannya secara berlebih, maka tidak heran jika konsumsi makanan bergula menyebabkan kenaikan berat badan, dan penambahan lemak perut. Namun, tak masalah jika kamu mengonsumsi makanan tersebut sesekali.
Hanya saja, kamu perlu menemukan cara sehat untuk memuaskan nafsumu terhadap makanan manis.
"Kamu bisa membawa buah-buahan dan memakannya ketika ingin sesuatu yang manis," kata Stahl.
Buah-buahan mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan, sehingga bisa mengurangi peradangan dalam tubuh.
Kamu juga bisa memilih konsumsi buah beku yang dipadukan dengan es krim.
Berupaya mengonsumsi makanan rendah gula dan rendah kalori bisa menjadi kebiasaan baik yang membantumu meraih perut yang ramping.
3. Perhatikan minuman yang dikonsumsi
Tidak hanya es krim atau kue yang perlu kamu hindari.
Stahl meminta kita untuk bisa pula menghindari minunan dengan pemanis berupa gula, seperti soda, jus buah, dan es teh manis.
Menurut Stahl, gula pun mengakibatkan otak tidak memproses kalori cair sama dengan bagaimana memproses kalori dalam bentuk padat.
Mengonsumsi kalori dalam bentuk minuman tidak akan membuat kita cukup kenyang, sehingga kita masih membutuhkan makanan.
Soda sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Berhenti mengonsumsi soda dan jus adalah salah satu cara sederhana untuk secara efektif mengurangi lemak di perut. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "3 Tips Makan Sehat untuk Lenyapkan Perut Buncit"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News