Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lari merupakan jenis olahraga yang paling mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat termasuk mencegah diabetes yang biasanya menyerang orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Grace Joselini, dokter yang menangani Timnas Sepakbola Wanita saat Asian Games 2018 menjabarkan lari dapat mencegah diabetes karena lari mampu membakar kalori dalam tubuh.
Jenis olahraga lari masuk ke dalam olahraga intensintas tinggi sehingga sebaiknya dilakukan 75 sampai 150 menit atau 1 jam 15 menit atau 2,5 jam per minggu.
“Benar memang kalau lari bisa mencegah obesitas yang bisa menimbulkan diabetes dan lanjut jadi penyakit jantung,” kata dr. Grace saat ditemui beberapa waktu lalu.
Lalu, bagi yang sudah mengidap diabetes olahraga lari dengan intensistas rendah alias jogging hanya disarankan pada pengidap yang masih ada di obesitas kelas 1 dan kelas 2 saja.
“Untuk lari kalau misalnya masih joging gak harus lari cepat yang dengan intensitas tidak high impact jogging gak harus cepat, kalau obesitas 1 dan 2 jarak jangan terlalu jauh,” kata dr. Grace.
Sementara untuk diabetes yang sudah masuk kelas tiga sangat tidak disarankan melakukan olahraga lari karena dapat menimbulkan masalah pada lutut.
Saat berlari lutut akan dua kali menopang berat badan sehingga berbahaya jika dilakukan bagi yang diabetes.
Adapun olahraga yang disarankan bagi penderita diabetes kelas dua dan tiga seperti berenang dan bersepeda.
"Tidak disarankan lari yang high impact, nanti takutnya berat badan turun tapi bermasalah pada lutut,” pungkas dr. Grace. (Apfia Tioconny Billy)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Olahraga Lari Cegah Diabetes yang Biasa Menyerang Penderita Obesitas, Yuk Simak Saran Dokter,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News