kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak kiat dokter THT untuk memulihkan indra penciuman setelah Covid-19


Sabtu, 30 Januari 2021 / 07:00 WIB
Simak kiat dokter THT untuk memulihkan indra penciuman setelah Covid-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Gangguan indra penciuman / anosmia banyak dialami pasien Covid-19. Bahkan, gangguan indra penciuman tetap berlangsung meskipun sudah sembuh dari Covid-19. Bagaimana cara memulihkan indra penciuman setelah Covid-19?

Anosmia atau kehilangan penciuman adalah salah satu efek samping Covid-19 yang banyak terjadi. Sebagian besar pasien dapat memulihkan penciumannya seiring kesembuhan mereka dari Covid-19, tetapi sebagian orang masih mengalaminya meski sudah sembuh.

Kehilangan indra penciuman bisa berdampak lebih dari sekadar ketidakmampuan mencium bau. Menurut ahli THT Raj Sindwani, MD, seseorang yang mengalami anosmia juga bisa kehilangan rasa aman. Misalnya, tidak mampu mencium bau-bau yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran.

"Tanpa kemampuan untuk mencium, kita kehilangan kemampuan untuk mendeteksi bau berbahaya, seperti gas atau api dan asap," katanya, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Bahkan untuk hal yang umumnya dianggap sederhana, seperti mencium makanan busuk sekalipun, orang-orang yang kehilangan penciuman tidak bisa melakukannya. Dampak yang lebih luas bisa menyangkut psikologis seseorang.

Baca juga: Ini perbedaan kehilangan indra penciuman pada gejala Covid-19 dengan pilek

Akibat gangguan dalam hubungan antara ingatan emosional, pengalaman, dan kemampuan penciuman, beberapa orang dapat mengalami kecemasan dan bahkan depresi. "Makanan menjadi tidak lagi enak, minuman kesukaan rasanya tidak lagi sama."

"Mereka yang mengalaminya merasa tidak mendapatkan kenikmatan yang sama dari pengalaman yang pernah mereka miliki sebelumnya," kata Sindwani.

Meski begitu, kabar baiknya adalah angka kehilangan penciuman secara permanen sebetulnya sangat kecil. Sindwani menyebut salah satu penelitian yang meneliti menggunakan pengujian penciuman objektif.

Penelitian itu menemukan bahwa hanya 15 persen pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan atau gangguan indra penciuman selama lebih dari 60 hari dan kurang dari 5 persen yang mengalaminya selama lebih dari enam bulan. "Itu benar-benar (temuan yang) menghibur," ucapnya.

Meski begitu, ini adalah salah satu topik yang masih membutuhkan lebih banyak penelitian. Selain itu, cakupan penelitian juga masih terbatas sehingga belum tentu berlaku sama di semua negara dan wilayah.

Cara memulihkan indra penciuman setelah Covid-19

Mengetahui bahwa anosmia sejauh ini tidak permanen adalah hal yang menenangkan. Namun, bagaimana jika kita mengalaminya dan ingin penciuman segera pulih?

Berikut cara memulihkan indra penciuman setelah Covid-19 menurut Sindwani

1. Berkonsultasi dengan dokter

Menurut Sindwani, hal pertama yang harus dilakukan untuk memulihkan indra penciuman setelah Covid-19 adalah memeriksakannya ke penyedia layanan kesehatan. Jika anosmia juga disertai gejala lain, penting pula untuk melakukan pemeriksaan dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

Namun, jika kehilangan penciuman adalah satu-satunya gejala yang dirasakan, buatlah janji dengan dokter untuk mendapatkan saran pemulihan. Jika ada polip atau tumor, maka kamu memerlukan perawatan medis spesifik.

“Jika (kehilangan penciuman) terkait Covid-19 atau terkait dengan infeksi virus lain, biasanya sembuh sendiri dalam beberapa minggu," katanya.

Menurutnya, masih diperlukan banyak penelitian untuk menjawab perawatan yang tepat untuk masalah anosmia, termasuk apakah benar konsumsi asam lemak omega-3 dan suplemen lain bisa membantu pemulihan.

Baca juga: Cara mengembalikan kemampuan indra penciuman yang hilang akibat corona




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×