kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siasat meredam kolesterol jahat


Selasa, 02 Februari 2016 / 16:35 WIB
Siasat meredam kolesterol jahat


Reporter: Dina Farisah | Editor: Fransiska Firlana

JAKARTA. Mengidap kolesterol tinggi memang patut diwaspadai lantaran bisa menyulut penyakit yang lebih berat. Maka itu, para penderita kolesterol tinggi sebisa mungkin mengurangi kadar kolesterolnya dalam tubuh. Mulai dari mengatur pola makan, diet, hingga mengonsumsi obat penurun kolesterol.

Cara paling cepat tentu dengan obat penurun kolesterol. Hanya saja, dokter Cindiawaty Josito Pudjiadi MARS, MS, SpGK dari Rumah Sakit Medistra Wijaya menganjurkan tidak buru-buru mengonsumsi obat penurun kolesterol. Bila kolesterol hanya sedikit di atas normal bisa dicoba untuk diet rendah kolesterol. Caranya dengan membatasi makanan berlemak, manis dan gorengan.

"Kolesterol juga dapat diatasi dengan mengubah pola hidup. Misalnya meningkatkan aktivitas fisik melalui olahraga secara rutin," ujar dokter spesialis gizi klinik ini.

Cindy bilang, dengan mengubah pola makan dan rutin berolahraga maka kadar kolesterol darah terbantu turun. Penggunaan obat penurun kolesterol merupakan cara terakhir jika diperlukan.

Tentunya konsumsi obat ini disarankan telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Ini penting agar dosis pemberian obat kolesterol mengikuti kondisi kesehatan pasien juga.

Pun dengan obat kolesterol yang dikonsumsi, sebaiknya di bawah pengawasan dokter. Dokter yang akan memilih obat kolesterol yang pas dan dosis sesuai kebutuhan. Selain itu, dokter juga merekomendasikan berapa lama obat tersebut sebaiknya dikonsumsi.

Menurut Cindy, efek samping yang mungkin timbul dari obat penurun kolesterol bergantung pada obat yang dikonsumsi. "Biasanya efek samping jarang terjadi. Kalaupun ada efek samping, tidak berat. Oleh karena itu berkonsultasilah ke dokter dan kontrol rutin ke dokter, sehingga obat yang diberikan akan sesuai," imbuh dia.

Titi Sekar Indah, dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pertamina Pusat menambahkan, penggunaan obat penurun kolesterol justru dianjurkan bagi penderita jantung maupun stroke karena ada penyumbatan pembuluh darah. Dengan mengonsumsi obat penurun kolesterol, harapannya bisa melancarkan pembuluh darah.

"Namun mengonsumsi obat penurun kolesterol tidak bisa sembarangan. Segera hentikan apabila merasakan nyeri otot," kata dia.

Ciri awal kolesterol

Penggunaan obat penurun kolesterol hanya merupakan alternatif terakhir. Cara yang lebih alami untuk menurunkan kolesterol tinggi adalah dengan menjaga makanan dan berolahraga.

Kenali juga ciri-ciri awal kadar kolesterol meningkat. Misal, ketika mulai merasakan tidak enak atau pegal pada tengkuk. Jika merasakan tanda ini segera periksa kadar kolesterol di laboratorium.

Perlu diingat bahwa kolesterol terdiri atas kolesterol baik atau high-density lipopretein (HDL), serta kolesterol jahat atawa low-density lipoprotein (LDL). Bila kadar HDL tinggi maka bagus bagi tubuh. Namun jika kolesterol LDL yang tinggi barulah diperlukan mengonsumsi obat penurun kolesterol. Obat ini dapat dikonsumsi apabila kadar kolesterol jauh melampaui 130 mg/dl.

Jika mendekati angka 130 mg/dl, yang diperlukan hanyalah diet dan olahraga. Titi menganjurkan konsumsi obat penurun kolesterol dilakukan sehari sekali pada malam hari. Sebab pembuatan kolesterol dalam tubuh berlangsung pada malam hari.

Nah, jika kadar kolesterol sudah normal, konsumsi obat dapat dihentikan. Sebagai gantinya, Titi menyarankan pemilik riwayat kolesterol tinggi untuk menghindari konsumsi berlebihan atas lemak, susu full cream dan seafood.

Menu yang dianjurkan sayur dan buah karena kandungan seratnya dapat membatasi penyerapan lemak. Selain itu olahraga teratur. Yang paling gampang saja, yakni berjalan kaki 30 menit sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×