kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah sembuh, penyintas Covid-19 masih alami gejala virus corona ini


Selasa, 26 Januari 2021 / 23:30 WIB
Setelah sembuh, penyintas Covid-19 masih alami gejala virus corona ini


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Setelah sembuh dari Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, beberapa penyintas masih terus mengalami gejala virus corona.

"Beberapa orang yang pernah menderita Covid-19, apakah sebelumnya dirawat di rumahsakit atau tidak, terus mengalami gejala, termasuk kelelahan, pernapasan, dan neurologis," kata WHO di laman resminya.

Untuk itu, Jaringan Teknis Global untuk Manajemen Klinis COVID-19 di bawah WHO dan para peneliti di seluruh dunia merancang dan melaksanakan studi. 

Tujuannya, untuk memahami proporsi pasien yang memiliki gejala virus corona jangka panjang, berapa lama gejala tersebut bertahan, dan mengapa itu terjadi. 

"Studi ini akan digunakan untuk mengembangkan panduan lebih lanjut untuk perawatan pasien," sebut WHO.

Baca Juga: Apa yang terjadi pada orang yang tertular virus corona? Begini kata WHO

3 gejala paling umum

Sementara hasil penelitian sejumlah peneliti China menunjukkan, enam bulan setelah terjangkit virus corona, penyintas Covid-19 masih mengalami gejala kelelahan atau kelemahan otot, kesulitan tidur, dan kecemasan atau depresi.

Melansir jurnal The Lancet, mereka melakukan studi terhadap 2.469 pasien Covid-19 yang sudah sembuh dan pulang dari Rumahsakit Jin Yin-tan, Wuhan, China, antara 7 Januari dan 29 Mei 2020. 

Tapi, saat melakukan studi lanjut dari 16 Juni hingga 3 September 2020, hanya 1.733 penyintas Covid-19 yang ikut serta. Yang lain tidak ikut dengan berbagai alasan.

Hasilnya, 63% pasien masih mengalami kelelahan atau kelemahan otot, 26% kesulitan tidur, dan 23% kecemasan atau depresi. Ketiga gelaja virus corona ini menjadi gejala yang paling umum penyintas Covid-19 alami. 

Sementara pasien Covid-19 dengan penyakit yang lebih parah selama menjalani perawatan di rumahsakit mengalami peningkatan kapasitas difusi paru dan manifestasi pencitraan dada yang abnormal. 

"Dan, ini adalah pasien yang merupakan populasi target utama untuk intervensi pemulihan jangka panjang," kata para peneliti.

Selanjutnya: Harus semakin waspada, WHO mencatat 7 gejala baru virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×