kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah lahir, jangan lupa cek kadar tiroid bayi


Rabu, 25 Mei 2016 / 10:00 WIB
Setelah lahir, jangan lupa cek kadar tiroid bayi


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko terkena gangguan fungsi tiroid. Pada anak-anak, gangguan tiroid bisa terjadi sejak lahir, yaitu hipotiroid kongenital.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan, mengatakan, hipotiroid kongenital bisa menyebabkan bayi mengalami gangguan tumbuh kembang dan perilaku hingga retardasi mental jika tidak segera diobati. Aman mengingatkan pentingnya melakukan screening atau penapisan hipotiroid kongenital terhadap bayi-bayi yang baru lahir.

"Saat lahir gejalanya enggak kelihatan. Jadi kalau enggak screening, ya enggak tahu. Kalau tunggu gejala muncul, kita takut ada keterlambatan pengobatan," kata Aman dalam jumpa pers Pekan Kesadaran Tiroid Internasional ke-8 di Jakata, Selasa (24/5/2016).

Pengecekan kadar tiroid idealnya 48-72 jam terhitung sejak bayi lahir. Jika terdeteksi hipotiroid kongenital, bayi tersebut akan langsung mendapat pengobatan untuk mencegah gangguan tumbuh kembang hingga keterbelakangan mental.

Hipotiroid kongenital adalah kurangnya produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid yang terjadi sejak lahir. Padahal, hormon tiroid sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang bayi. Jika tidak segera diobati, dapat menurunkan kualitas hidup anak di masa mendatang.

Aman mengungkapkan, prevalensi hipotiroid kongenital di seluruh dunia, termasuk Indonesia diperkirakan 1 dari 3000 kelahiran bayi. Di Indonesia, jika rata-rata lahir 5 juta bayi per tahun, maka ada sekitar 1.600 bayi dengan hipotiroid kongenital setiap tahunnya.

Evie Yulin selaku Direktur Biopharma PT Merck Tbk mengungkapkan, angka pemeriksaan tiroid pada anak memang masih sangat rendah. Sebanyak 65 persen anak belum pernah menjalani pemeriksaan fungsi tiroid.

Screening hipotiroid kongenital sebenarnya telah menjadi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir, sesuai dengan Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenkes No.78 Tahun 2014.

Namun, belum semua rumah sakit melakukan screening tersebut. Orangtua juga perlu berinisiatif membawa bayinya ke rumah sakit untuk menjalani pengecekan kadar tiroid.

(Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×