kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sesama penyintas kanker, Humas BNPB Sutopo berbagi tips untuk Ani Yudhoyono


Jumat, 15 Februari 2019 / 22:43 WIB
Sesama penyintas kanker, Humas BNPB Sutopo berbagi tips untuk Ani Yudhoyono


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengirimkan doanya untuk istri Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini tengah terbaring karena penyakit kanker darah di tubuhnya.

Sebagai sesama penyintas kanker, Sutopo Purwo Nugroho memahami betul apa yang saat ini dirasakan Ani Yudhoyono.

Karena itulah Sutopo mengirimkan doanya saat dirinya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta.

"Sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam video berdurasi 57 detik ini, Kamis (14/2).

View this post on Instagram

Doa Untuk Ibu Ani SBY dari Penyintas Kanker Paru Stadium 4B yang sedang Menjalani Kemoterapi ke-8 Di saat saya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta, sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore. Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah ketika dokter memvonis sakit kanker. Rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal. Yang penting Ibu Ani tetap semangat, ikhlas menerima ujian sakit kanker darah ini, terus berdoa dan ikhtiar, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT karena masih banyak kenikmatan dan kesehatan tubuh lain yang Allah limpahkan kepada Ibu Ani. Saya sebagai penyintas kanker paru stadium 4B yang sudah menjalani 1 tahun ini dan saat ini sedang menjalani kemoterapi ke-8, memahami dan mengerti sakit kanker itu seperti apa menyakitkannya. Perlu kesabaran dan kekuatan menghadapi ujian yang berat ini. Yang penting Ibu Ani harus ikhlas dan semangat. Jangan putus asa dan menyerah. Tetaplah berdoa kepada Allah SWT karena sesungguhnya sehat dan sakit itu kuasa Allah. Dokter, perawat dan orang lain adalah perantara saja sesuai keahlian yang dimilikinya. Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan. Hindari makanan yang disukai kanker. Hindari gula kalau perlu tidak usah konsumsi lagi. Makan-makanan yang dibakar, berpengawet dan kimiawi dihindari. Perbanyak buah dan sayur. Dan yang tak kalah penting tetaplah berpikir positif. Pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita. Ibu Ani sakit kanker darah tanda Allah sayang sama Ibu. Allah sedang menguji kesabaran, kekuatan dan taqwa kita agar kita senantiasa berdoa, meminta belas kasihan dan mengangkat sakit kita tanpa meninggalkan sakit yang lain. Jadi tetap semangat, ikhlas dan sabar ya bu. Semoga ibu cepat sembuh dan sehat. Rakyat Indonesia mendoakan Ibu dan membutuhkan Ibu. Buat Pak SBY dan keluarga agar tetap sabar merawat Ibu Ani.

A post shared by Sutopo Purwo Nugroho (@sutopopurwo) on

Tak hanya doa, Sutopo Purwo Nugroho memberikan tips sehat untuk Ani Yudhoyono.

Menurutnya, kanker mengajarkan agar manusia agar lebih meningkatkan kualitas hidupnya lebih baik. "Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan."

Bagaimana caranya?

"Hindari makanan yang disukai kanker. Hindari gula kalau perlu tidak usah konsumsi lagi. Makan-makanan yang dibakar, berpengawet dan kimiawi dihindari. Perbanyak buah dan sayur," saran Sutopo.

Tak lupa Sutopo berpesan yang tak kalah penting tetaplah berpikir positif.

Sutopo meyakini kalau pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita.

Solidaritas sesama penyintas kanker

Sutopo sadar, ia bukanlah siapa-siapa. Ia hanya ingin berbagi rasa solidaritasnya sebagai sesama penyintas kanker.

Sebagai sesama penyintas kanker, Sutopo bisa merasakan betapa sedihnya saat dinyatakan menderita kanker.

"Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah ketika dokter memvonis sakit kanker. Rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal," demikian penurutan Sutopo.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×