kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sering Lembur Kerja Bisa Picu Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya


Selasa, 13 Desember 2022 / 15:47 WIB
Sering Lembur Kerja Bisa Picu Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Sering Lembur Kerja Bisa Picu Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Tidak jarang pekerja perlu menyelesaikan pekerjaan mereka bahkan hingga lembur. Jika sering dilakukan, kesehatan tubuh dan mental bisa terganggu. 

Melansir laman Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, kerja lembur merupakan jadwal kerja yang melebihi waktu kerja per minggu atau kerja yang dilakukan degan tujuan menyelesaikan pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dalam jam kerja yang ditetapkan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kerja lembur seperti masalah sosial ekonomi dengan tujuan mendapatkan upah lembur, menyelesaikan target pekerjaan, hingga sengaja dilakukan oleh mereka yang gila kerja atau dikenal dengan workaholic.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Baik Buat Diabetes dan Aturan Mengonsumsinya

Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Uswatun Hasanah menyebut, terlalu sering kerja lembur memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, diantara masalah kesehatan mental yang berisiko tinggi dialami oleh pekerja yang sering lembur diantaranya adalah kecemasan dan depresi," ujar Uswatun seperti dikutip dari situs UM Surabaya.

Dampak lembur pada kesehatan mental

Uswatun menyebut, sebuah studi menemukan bahwa orang yang bekerja lebih dari 40-90 jam per minggu memiliki risiko lebih besar mengalami depresi dan kecemasan baik pada pekerja laki-laki maupun pekerja perempuan.

Beberapa gejala kecemasan dan depresi yang muncul pada orang yag sering lembur diantaranya yaitu:

  • Sulit tidur
  • Sulit menikmati kegiatan
  • Aktivitas yang dilakukan atau hobi
  • Merasa stres
  • Selalu khawatir tidak dapat menyelesaikan pekerjaan atau memenuhi target
  • Merasa tidak puas dengan hasil kerja yang dilakukan
  • Sulit berkonsentrasi 
  • Mudah tersinggung

"Munculnya masalah kecemasan dan depresi saat lembur disebabkan oleh berkurangnya waktu yang digunakan untuk beristirahat, melakukan perawatan diri, tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hobi dan liburan bersama orang-orang terdekat," tambahnya.

Baca Juga: Syarat dan Besaran Bantuan KIP Kuliah Buat PTN dan PTS, Referensi SNPMB 2023

Oleh sebab itu diperlukan keseimbangan antara kehidupan bekerja dan kehidupan pribadi, selain itu perlu juga membuat batasan yang jelas kapan waktu bekerja dan kapan waktu berlibur.

"Menikmati hobi, menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan sehat, aktivitas fisik yang cukup sehingga kesehatan mental dapat terjaga," jelas Uswatun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×