kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Serangan virus makin banyak, ini cara membedakan gejala infeksi virus dengan bakteri


Senin, 19 Oktober 2020 / 07:33 WIB
Serangan virus makin banyak, ini cara membedakan gejala infeksi virus dengan bakteri
ILUSTRASI. Serangan virus makin banyak, ini cara membedakan gejala infeksi virus dengan bakteri


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi virus corona belum berakhir. Kini di China ada serangan virus lainnya, yakni norovirus. Disisi lain, hujan mulai datang sehingga memungkinkan timbulnya bakteri yang mengganggu kesehatan.  

Bakteri dan virus adalah jenis patogen yang bisa menyebabkan infeksi berbahaya. Memang sulit membedakan antara infeksi virus dan bakteri karena memiliki banyak kesamaan. Misalnya, dua jenis infeksi ini bisa menyebar melalui batuk, bersin, dan kontak dekat dengan orang atau permukaan yang terinfeksi.

Baik infeksi virus atau bakteri, keduanya bisa memicu infeksi akut dan kronis atau infeksi laten yang tidak menimbulkan gejala awal. Umumnya, virus dan bakteri bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan atau pencernaan.

Pada penderita flu atau pilek, misalnya, infeksi bakteri dan virus bisa menyebabkan hidung tersumbat, berair, sakit tenggorokan, dan demam. Virus yang sering menyebabkan penyakit dengan gejala tersebut ada banyak jenisnya. Namun, yang paling sering adalah rhinovirus.

Baca juga: Awas, pemilik golongan darah ini lebih rawan terkena corona

Dalam beberapa kasus, infeksi bakteri sekunder juga bisa terjadi selama atau setelah kita mengalami pilek. Contoh umum dari infeksi bakteri sekunder antara lain: infeksi sinus infeksi telinga radang paru-paru.

Gejala infeksi bakteri sekunder bisa berlangsung lebih dari 10 sampai 14 hari. Sementara itu, infeksi bakteri atau virus yang menyerang saluran pencernaan juga bisa memicu mual, diare, atau kram perut.

Infeksi yang menyerang pencernaan umumnya terbagi dalam dua kategori berikut:

  • Gastroenteritis yang disebabkan karena kontak dengan tinja atau muntahan dari orang yang terinfeksi.
  • Keracunan makanan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau cairan yang terkontaminasi.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×