kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Serangan jantung paling banyak terjadi hari Senin


Rabu, 12 Juli 2017 / 17:17 WIB
Serangan jantung paling banyak terjadi hari Senin


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Serangan jantung bisa terjadi kapan saja. Namun berdasarkan penelitian, ada waktu-waktu tertentu di mana serangan jantung lebih sering muncul.

Dalam study oleh Universitas Uppsala di Swedia, para peneliti menganalisa 156.000 data serangan jantung dari berbagai rumah sakit selama kurun waktu tujuh tahun dari 2006 hingga 2013. Mereka menemukan beberapa hal menarik terkait hari dan bulan terjadinya serangan jantung.

Bila dilihat dari hari dalam seminggu, maka serangan jantung paling banyak terjadi hari Senin dan paling jarang pada hari Sabtu. Faktanya, risiko serangan jantung 11% lebih tinggi pada hari Senin dibanding hari Selasa hingga Jumat.

Para pekerja adalah golongan yang paling rawan terkena serangan jantung di hari Senin, di mana mereka berisiko 20% lebih tinggi terkena serangan di hari itu dibanding hari lain.

Sedangkan bila dilihat berdasarkan bulan, Desember adalah bulan paling berisiko, sedangkan Juli menjadi bulan yang paling sedikit ada kejadian serangan jantung. Di negara dengan empat musim, diduga ini terkait dengan liburan musim panas di Juli yang lebih sehat dibanding liburan musim dingin di Desember.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan di American Heart Journal Juli 2017 ini, waktu serangan jantung diyakini terkait dengan tinggi rendahnya tingkat stres seseorang.

Misalnya, kembali bekerja di hari Senin membuat orang lebih stres daripada saat libur di hari Sabtu. Stres bisa memicu perubahan dalam sistem biologis kita dan membuat kita lebih rentan terkena serangan jantung.

“Saat kita stres, jantung kita bekerja lebih keras, metabolisme kita kacau, dan kekebalan tubuh menurun,” ujar peneliti dampak stres Ahmed Tawakol, M.D.

Selain itu banyaknya pasien yang mengunjungi rumah sakit jantung pada hari Senin, bisa jadi juga karena mereka tidak sempat berobat sebelumnya ketika sedang liburan. Namun saat para peneliti melihat data kapan tepatnya serangan terjadi, hasilnya menunjukkan bahwa faktor stres merupakan penentu utama terjadinya serangan jantung.

Oleh karenanya meskipun kita semua sepakat dengan slogan “I hate Monday”, hadapilah Senin dengan lebih santai tanpa tekanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×