kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Selain Suka Ngidam Makanan, Ini Tanda Usus Kotor yang Harus Anda Waspadai


Sabtu, 25 Februari 2023 / 14:05 WIB
Selain Suka Ngidam Makanan, Ini Tanda Usus Kotor yang Harus Anda Waspadai


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usus, organ pencernaan yang memiliki peran penting. Ini 5 tanda usus kotor yang tidak boleh Anda sepelekan, salah satunya mengidam makanan tertentu.  

Usus yang kotor, berisiko memicu berbagai penyakit, bahkan tak hanya yang berhubungan dengan pencernaan.

Baca Juga: Selai Kacang Bikin Asam Lambung Tinggi?  

Hal ini membuat banyak orang menjalani langkah-langkah untuk membersihkan usus. 

Namun secara medis, membersihkan usus yang kotor sebenarnya tidak diperlukan kecuali jika memang Anda menderita penyakit tertentu. 

Sebab, usus manusia sudah memiliki suatu mekanisme tersendiri untuk membersihkan berbagai kotoran yang mampir ke dalamnya. 

Meski begitu, tidak ada salahnya apabila ingin mengetahui cara membersihkan usus kotor guna menjaga kesehatan organ tersebut. 

Gejala usus kotor yang perlu disadari

Saat usus sedang tidak sehat atau kotor, maka ada beberapa gejala yang bisa muncul, antara lain: 

1. Sakit perut 

Rasa tidak nyaman di perut seperti sakit, kembung, diare, hingga konstipasi, bisa menandakan penyakit pencernaan bernama irritable bowel syndrome (IBS). Kondisi ini biasanya menyerang area usus besar. 

2. Lemas 

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang sering lelah, kemungkinan memiliki ketidakseimbangan mikroorganisme di ususnya, termasuk bakteri, virus, dan jamur. 

3. Ngidam makanan tertentu 

Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memicu usus kotor. Sebab, kebiasaan buruk ini akan membuat bakteri menumpuk di saluran pencernaan. 

Bakteri ini akan ‘memanipulasi’ tubuh untuk merasa ngidam makanan atau minuman tertentu yang bisa menjadi makanannya. 

4. Perubahan berat badan 

Mengalami kelebihan berat badan bisa menjadi salah satu gejala usus kotor. Sebab, bakteri yang terdapat di usus orang dengan berat badan ideal dan yang obesitas, ternyata berbeda. 

5. Perubahan suasana hati 

Usus kotor tidak hanya bisa memengaruhi kondisi di saluran pencernaan, tapi juga di otak. 

Beberapa ahli percaya bahwa gangguan dan peradangan yang ada di usus berhubungan dengan pemicu depresi dan gangguan kecemasan.  

Cara membersihkan usus kotor

Ada beberapa cara membersihkan usus kotor secara alami yang bisa Anda coba, yaitu: 

1. Banyak minum air putih 

Untuk membersihkan usus, Anda disarankan untuk mengonsumsi minimal 8 gelas air hangat per hari. 

Anda juga bisa menambah asupan cairan dengan mengonsumsi buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan tomat. 

2. Mengonsumsi air garam 

Apabila usus yang kotor menyebabkan kita merasakan konstipasi atau sembelit, maka mengonsumsi air garam dinilai bisa membantu mengatasinya. 

Untuk membuat air garam yang tepat, campurkan 2 sendok teh garam ke dalam air hangat dan minum sebelum mengonsumsi makanan maupun minuman lain, atau saat kondisi perut masih kosong. 

Namun, cara ini tidak disarankan untuk dicoba apabila Anda memiliki riwayat hipertensi. 

3. Manfaatkan yogurt 

Mengonsumsi probiotik seperti yogurt, sangat menyehatkan untuk saluran pencernaan, termasuk membersihkan usus besar. 

Selain yogurt, makanan fermentasi lain seperti kimchi dan acar juga bisa memberikan manfaat yang serupa. 

4. Makan banyak serat 

Sudah bukan rahasia kalau serat sangat baik untuk kesehatan pencernaan, termasuk membersihkan usus yang kotor. 

Dengan mengonsumsi serat, maka kita akan membantu bakteri baik di usus jadi tetap sehat. 

Sumber serat tinggi ditemukan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. 

5. Minum jus atau smoothie sayur dan buah 

Mengonsumsi jus atau smoothie yang berisi campuran sayur dan buah menjadi salah satu cara membersihkan usus kotor yang populer. 

Namun sebenarnya, efektivitas metode ini belum terbukti secara ilmiah. Meski begitu, tentu tidak ada salahnya untuk minum jus sayur dan buah dalam jumlah yang cukup. 

Vitamin, serat, maupun mineral lain yang terdapat di dalamnya, tetaplah baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

6. Mengonsumsi lebih banyak zat pati 

Dalam makanan-makanan yang mengandung karbohidrat seperti kentang, nasi, dan gandum, ada suatu zat yang disebut pati atau startch. 

Zat ini baik untuk kesehatan mikroflora sehat di usus dan bahkan bisa mengurangi risiko kanker usus besar atau kolon. 

Namun seperti yang kita tahu, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat juga tidak baik untuk tubuh. Sehingga, kita tetap perlu membatasi konsumsinya. 

7. Minum teh herbal 

Beberapa teh herbal juga dinilai baik untuk membantu membersihkan usus yang kotor, karena bisa bertindak sebagai laksatif atau pencahar alami. 

Meski begitu, jika dikonsumsi berlebihan, teh ini bisa membahayakan kesehatan. 

Risiko menjalani prosedur pembersihan usus kotor

Meski tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan, cara membersihkan usus kotor tetap bisa menimbulkan efek samping. 

Apalagi jika melakukannya terlalu sering dan tanpa memperhatikan caranya dengan baik. Berikut ini beberapa risiko yang mungkin muncul: 

  • Dehidrasi 
  • Mual dan muntah 
  • Ketidakseimbangan elektrolit di tubuh 
  • Gangguan keseimbangan bakteri baik di usus 
  • Penumpukan cairan di paru-paru 
  • Gangguan irama jantung 

Jika gejala di atas muncul, segera konsultasi ke dokter sebelum kondisi bertambah parah.

Baca Juga: Selain Mencegah Pilek dan Batuk, Ini Manfaat Mandi Air Hangat Setelah Kehujanan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Membersihkan Usus Agar Pencernaan yang Lebih Sehat", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×