Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intermittent fasting tidak hanya bisa menurunkan berat badan tapi juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.
Intermittent fasting alias puasa intermiten tengah populer di kalangan masyarakat urban.
Baca Juga: Selain Mengobati Diare, Ini Manfaat Teh Daun Jambu Biji untuk Kesehatan
Intermittent fasting adalah pola makan bergiliran antara periode makan dan puasa.
Mengutip dari Healthline, ada banyak jenis puasa berselang, seperti metode 16/8 dan 5:2.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Intermittent fasting memberikan banyak manfaat untuk kesehatan seperti:
1. Mengubah fungsi hormon, sel, dan gen
Ketika Anda tidak makan untuk sementara waktu, beberapa hal terjadi pada tubuh.
Misalnya, tubuh Anda mengubah kadar hormon untuk membuat lemak tubuh yang tersimpan lebih mudah diakses dan memulai proses perbaikan sel yang penting.
Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh Anda selama berpuasa:
- Kadar insulin dalam darah turun signifikan yang memfasilitasi pembakaran lemak.
- Tingkat darah hormon pertumbuhan manusia bisa meningkat secara dramatis. Tingkat hormon yang lebih tinggi memfasilitasi pembakaran lemak dan penambahan otot dan memiliki banyak manfaat lainnya.
- Tumbuh menginduksi proses perbaikan sel yang penting, seperti membuang bahan limbah dari sel.
- Ada perubahan menguntungkan pada beberapa gen dan molekul yang berkaitan dengan umur panjang dan perlindungan terhadap penyakit.
2. Menurunkan berat badan dan lemak visceral
Intermittent fasting meningkatkan fungsi hormon untuk memfasilitasi penurunan berat badan.
Puasa jangka pendek sebenarnya bisa meningkatkan laju metabolisme, membantu Anda membakar lebih banyak kalori.
Hasil tinjauan literatur ilmiah tahun 2014, puasa Intermittent bisa menyebabkan penurunan berat badan 3%-8% selama 3-24 minggu, ini adalah jumlah yang sangat besar.
Selain itu, peserta penelitian juga mengalami kehilangan sekitar 4%-7% lingkar pinggang selama 6-24 minggu yang menunjukkan bahwa mereka kehilangan banyak lemak visceral.
Lemak visceral adalah lemak berbahaya di rongga perut yang penyebabkan penyakit.
Sebuah ulasan tahun 2011 menunjukkan bahwa puasa Intermittent menyebabkan lebih sedikit kehilangan otot daripada pembatasan kalori terus menerus.
3. Mengurangi resistensi insulin, menurunkan risiko diabetes tipe 2
Hasil penelitian pada manusia, Intermittent fasting bisa menurunkan gula darah puasa sekitar 3%-6% selama 8-12 minggu pada orang pradiabetes. Insulin puasa telah berkurang 20%-31%.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menunjukkan bahwa Intermittent fasting meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan melindungi dari retinopati diabetik.
Sekedar info, retinopati diabetik merupakan komplikasi yang bisa menyebabkan kebutaan.
4. Mengurangi stres oksidatif dan peradangan pada tubuh
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa Intermittent fasting bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres oksidatif.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa Intermittent fasting bisa membantu melawan peradangan, penyebab utama dari banyak penyakit umum.
5. Mencegah kanker
Puasa telah terbukti memiliki beberapa efek menguntungkan pada metabolisme yang bisa menurunkan risiko kanker.
Hasil penelitian pada hewan menunjukkan bahwa Intermittent fasting bisa membantu mencegah kanker.
Baca Juga: Menurunkan Kolesterol Tinggi, Ini Manfaat Teh Oolong untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News