kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Selain cuci darah, terdapat terapi lain yang bisa menjadi pilihan bagi pasien


Senin, 22 Juli 2019 / 15:58 WIB
Selain cuci darah, terdapat terapi lain yang bisa menjadi pilihan bagi pasien


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di Indonesia, tindakan Hemodialisa (HD) atau kerap disebut cuci darah merupakan jenis terapi yang paling banyak digunakan oleh orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal. Padahal, selain HD terapi lain yang bisa menjadi pilihan bagi pasien adalah cuci perut atau continous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD).

Salah satu keuntungan penderita gagal ginjal kronis dengan memilih terapi CAPD adalah kehidupan sosial dan pekerjaan tidak terganggu oleh rutinitas, dibandingkan dengan terapi HD yang harus dilakukan 2-3 kali seminggu di rumah sakit. 

“CAPD cukup dilakukan di rumah atau di kantor, yang penting tempatnya bersih, tidak ada binatang dan matikan AC atau kipas angin untuk mencegah debu berterbangan. Sangat mudah dan tidak rumit seperti dibayangkan orang kebanyakan. Pergantian cairan dalam sehari dilakukan selama 4 kali, dan hanya memerlukan waktu 25 menit,” ujar dokter kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, dr. Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM , Minggu (21/07).

Dr. Jonny yang merupakan Konsulen Ginjal Hipertensi (KGH) itu menjelaskan beberapa keuntungan lain memilih CAPD dibandingkan HD. Pertama, dengan terapi CAPD pasien lebih bebas makan. Karena dengan makan makanan yang baik maka kadar HB (Hemoglobin) juga akan meningkat. 

Kedua, dapat berpergian ke belahan dunia manapun karena cairan hampir tersedia di seluruh negara. "Ketiga, mudah dipahami pasien, latihan satu minggu saja sudah cukup untuk memahami CAPD dan cara menghubungkan/melepaskan transfer set dari kantong cairan,” jelasnya.

Dr. Jonny pun menyampaikan hal-hal yang tidak menyenangkan dengan terapi CAPD. Salah satunya terkena infeksi bila prosedur CAPD tidak dilakukan dengan baik dan benar. “Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk menjaga kebersihan tangan dan menggunakan masker saat mengganti cairan untuk menghindari infeksi," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×