kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejak Awal Tahun Ini Saja, Ratusan Hoaks Tentang Covid-19 Terdeteksi Satgas


Jumat, 19 Februari 2021 / 14:02 WIB
Sejak Awal Tahun Ini Saja, Ratusan Hoaks Tentang Covid-19 Terdeteksi Satgas
ILUSTRASI. Dari sejak awal tahun hingga hari ini, Jumat (19/2), #satgascovid19 mencatat 135 hoaks diproduksi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hoaks atau berita bohong mengenai Virus Corona (Covid-19) masih terus bertebaran di dunia maya. Dari sejak awal tahun hingga Jumat (19/2), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 #satgascovid19 mencatat ada 135 hoaks diproduksi.

Menyisir situs resmi #satgascovid19, ratusan hoaks tersebut ada yang berupa disinformasi alias informasi yang salah dan bertujuan menyesatkan. Sebagian lagi berupa misinformasi yakni berita yang dipelintir kebenarannya.

Topik hoaks mengenai vaksin sebanyak 51. Topik hoaks selebihnya beragam. Misalkan saja informasi salah mengenai kasiat beberapa makanan, minuman atau aktivitas untuk menangkal Virus Corona, imbauan atau kebijakan protokol kesehatan yang keliru dan pelaporan kasus positif Covid-19 yang tidak seperti fakta.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 ke-1 baru 0,64% dari total sasaran (18 Februari 2021)

Hoaks yang menyangkut Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga beberapa kali diproduksi. Sebut saja hoaks yang menyebutkan bahwa Jokowi tidak disuntik vaksin melainkan vitamin. Lalu, hoaks bahwa vaksin yang disuntikkan berbeda dengan masyarakat hingga Jokowi kejang usai divaksin.

Ada pula disinformasi yang bertentangan dengan imbauan pemerintah dan regulator di seluruh dunia untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Seperti diketahui, pemerintah melalui #satgascovid19 mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu #pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun demi meminimalisasi penyebaran Virus Corona.

Sementara di sisi lain, justru muncul disinformasi yang mencatut nama Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk tidak lagi menggunakan masker #pakaimasker di tahun 2021. Sebuah akun Facebook pengungah informasi tersebut menyebutkan, jika seruan WHO terjadi pada saat konferensi pers pada 22 Januari 2021.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (18/2): Tambah 9.039 kasus baru, hindari kerumunan

Adapun faktanya tidak demikian. WHO memang menggelar konferensi pers pada tanggal yang disebutkan oleh pengunggah disinformasi. Namun tidak ada anjuran untuk tidak memakai masker di saat pandemi. "Dalam konferensi pers tersebut Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove justru menyebutkan bahwa masker adalah salah satu aspek pengendalian untuk mengurangi penyebaran virus," seperti dikutip dari penjelasan #satgascovid19 di situs resmi covi19.go.id.

Ratusan hoaks Covid-19 yang terdeteksi oleh #satgascovid19 pada tahun ini, belum seberapa. Dalam periode yang lebih panjang yakni 23 Januari 2020–1 Februari 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 1.402 kasus hoaks terkait Covid-19.

Untuk itu, di hulu Kementerian Kominfo berusaha memperkuat kapasitas masyarakat melalui program literasi digital yang disebut Siberkreasi. "Untuk membekali masyarakat dengan keterampilan mengetahui dan memilih konten yang benar," kata Anthonius Malau, Koordinator Pengendalian Internet Ditjen APTIKA Kemkominfo dalam Keterangan Pers yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (2/2).

Baca Juga: Mematuhi protokol kesehatan jadi kunci selama WFO

Kementerian Kominfo juga mendekati platform media sosial untuk melakukan penurunan (take down) konten hoaks tersebut. Kalau bandel, pemerintah bisa membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Temuan-temuan hoaks pemerintah bisa jadi baru segelintir dari sejumlah disinformasi dan misinformasi di masyarakat. Penyebarannya paling cepat melalui media sosial dan layanan percakapan. 

Sementara hingga Kamis (18/2), ada tambahan 9.039 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Alhasil, total menjadi 1.252.685 kasus positif Corona.

Jumlah yang kesembuhan di Indonesia bertambah 10.546 orang sehingga menjadi sebanyak 1.058.222 orang. Lalu, jumlah orang yang meninggal akibat Virus Corona di Indonesia bertambah 181 orang menjadi sebanyak 33.969 orang.

Total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 110 juta. Jumlah kesembuhan 62,1 juta. Adapun jumlah kematian tembus 2,44 juta jiwa.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Presiden Prancis berharap negara kaya menyumbangkan vaksin Covid-19 ke Afrika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×