kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebelum sekolah tatap muka, sebaiknya anak divaksin terlebih dahulu


Jumat, 18 Juni 2021 / 10:35 WIB
Sebelum sekolah tatap muka, sebaiknya anak divaksin terlebih dahulu


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menerapkan sekolah tatap muka pada Juli 2021 mendatang. Persiapan sekolah tatap muka pun sudah mulai dilakukan. Salah satunya adalah mempercepat program vaksinasi untuk guru dan tenaga pengajar lain di sekolah.

Namun, ada keresahan yang muncul di benak orang tua yang buah hatinya akan kembali sekolah tatap muka. Salah satu keresahan itu ialah masalah vaksinasi untuk anak-anak sebelum mereka kembali ke sekolah.

Pasalnya seperti yang di ketahui, anak-anak belum menjadi sasaran program vaksinasi pemerintah. Saat ini, hanya masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas yang boleh mendapatkan vaksin Covid-19. Sementara itu, anak-anak usia di bawah 18 tahun, belum termasuk yang mendapatkan vaksin.

Sebagai orangtua, Chief Marketing & Customer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama  berharap anak-anaknya bisa aman mendapatkan perlindungan dari penularan COVID-19 saat mereka beraktivitas maupun ketika akan melakukan sekolah tatap muka.

"Memang selama ini sekolah secara daring dari rumah, memiliki banyak tantangan, mulai dari tantangan waktu, situasi belajar, konsentrasi hingga masalah teknis yang kerap kali terjadi. Namun, saya berharap anak-anak bisa mendapatkan vaksin terlebih dahulu sebelum sekolah tatap muka dimulai agar kekebalan dalam tubuh mereka terbangun," ungkap Vivin kepada kontan.co.id, Kamis (17/6).

Terlebih lagi, kata Vivin dunia anak-anak masih dunia bermain dimana interaksi dalam jarak dekat bersama teman-teman sulit terhindarkan, belum lagi kadang anak merasa risih jika terlalu lama menggunakan masker dan mereka terkadang juga kurang disiplin cuci tangan. 

Baca Juga: Tegakkan protokol kesehatan, Satgas Covid-19: Operasi yustisi terus dilakukan

Menurutnya, demi kelancaran proses belajar, sekolah tatap muka memang lebih efektif dibandingkan dengan sekolah secara online. Namun dirinya berharap pemerintah bisa bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk distribusi vaksin terlebih dahulu sebelum sekolah tatap muka dimulai. "Ini demi keamanan kita bersama sebagai orang tua, guru dan tentunya anak itu sendiri," katanya.

Ia menambahkan, seperti yang sudah disampaikan Presiden Joko widodo, vaksin akan didistribusikan ke masyarakat secara gratis, dan tentu juga ia berharap vaksin untuk anak juga gratis.

"Jika ada range harga tertentu, saya khawatir vaksin hanya menjadi komoditi untuk kalangan keluarga yang mampu saja. Kasihan bagi keluarga-keluarga kurang mampu yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih sulit, sedangkan pendidikan dan kesehatan merupakan hak setiap anak Indonesia," ujar Vivin.

Di sisi lain, sebagai orangtua Budi Warsono, Marketing & Media Manager PT Global Fokus Karyatama mengatakan, melihat situasi saat ini yang sedang merebak virus covid-19 dari India yang sangat cepat penyebarannya, Ia berharap sebaiknya jangan dulu melakukan sekolah Tatap muka.

"Karena anak Sekolah Dasar masih sulit diberitahu tentang penyakit Covid dan interaksi anak-anak usia sekolah dasar masih senang bermain," kata Budi.

Menurutnya, kalaupun terpaksa sekolah harus tatap muka sebaiknya di vaksin terlebih dahulu, dan Protokol Covid 19 harus diterapkan secara ketat untuk menghindari penyebarannya.

Ia menyebut, semua yang terkait dengan Covid 19, sudah dicanangkan Pemerintah untuk di tangani Negara, karena wabah ini seluruh dunia mengalami, seharusnya kata Budi Negara tetap memberi vaksin gratis, karena tidak semua masyarakat Indonesia berkecukupan dari segi finansial, di tambah perekonomian yang semakin sulit di Indonesia.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: 3 Kegiatan yang harus Anda hindari di tengah lonjakan kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×