kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Satu dari tiga survivor kanker mengalami nyeri


Selasa, 23 Juli 2019 / 00:45 WIB
Satu dari tiga survivor kanker mengalami nyeri


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Laporan dari para peneliti Mount Sinai, Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, University of Virginia dan American Cancer Society (ACS) menunjukkan bahwa satu dari survivor kanker (34,6%) mengalami nyeri kronis.

Laporan ini telah dipublikasikan pada 20 Juni 2019 sebagai surat penelitian di Jama Oncology.

Dikutip dari American Cancer Society, nyeri kronis adalah satu dari banyak efek perawatan kanker yang berhubungan dengan rendahnya kualitas hidup. Contohnya, para penderita jarang mengikuti jadwal perawatan dan tingginya biaya perawatan kesehatan.

Penelitian ini membedakan dua tipe nyeri yakni nyeri kronis dan nyeri kronis tinggi. Yang dimaksud nyeri kronis adalah seseorang yang mengalami nyeri hampir setiap hari atau setiap hari selama enam bulan.

Sedangkan, nyeri kronis tinggi adalah nyeri yang cukup hebat hingga membatasi seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.  

Para peneliti menggunakan data dari National Health Interview Survey (2016-2017) dan diidentifikasi ada 4.526 survivor. Satu sampai tiga dari seluruhnya (34,6%) dilaporkan menderita nyeri kronis.

Jika jumlah tersebut dihubungkan ke negara, menunjukkan sekitar 5,4 juta survivor kanker. Satu dari enam penderita kanker yang selamat (16%) dilaporkan mengalami nyeri kronis tinggi.

Umumnya, kedua jenis nyeri ini dialami oleh penderita kanker yang berpendidikan rendah, berpenghasilan rendah, atau tidak mempunyai pekerjaan.

Tidak ada hubungannya antara waktu diagnosis dengan tipe nyeri. Namun, untuk penderita kanker tulang, ginjal, tenggorokan, dan rahim dilaporkan mengalami nyeri parah.

Hasil laporan tersebut menyarankan pusat perawatan dapat mengatur lebih baik perawatan kanker dengan efek sampingnya kata Xuesong Han, American Cancer Society Investogator and Co-Author of the Report.

Selain itu, dokter disarankan untuk mengobrol dengan pasien tentang efek samping yang muncul setelah perawatan selesai.

Sumber : American Cancer Society 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×