Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Bagi penderita diabetes, mungkin salah satu resolusi tahun baru 2023 adalah menjaga gula darah tetap normal.
Selain karena faktor keturunan, faktor risiko penyakit diabetes juga disebabkan oleh pola makan yang tidak benar. Selain itu terdapat beberapa jenis makanan penyebab diabetes yang perlu Anda batasi konsumsinya.
Bersumber dari situs ners.unair.ac.id, diabetes, baik diabetes tipe 1 atau tipe 2, terjadi ketika tubuh kesulitan untuk menggunakan insulin atau tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup.
Kondisi ini kemudian akan menyebabkan kadar gula atau glukosa dalam darah menjadi tinggi.
Beberapa jenis makanan diketahui dapat membuat kadar gula darah naik serta dapat mengganggu kinerja insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes.
Baca Juga: Lulus Jadi CPNS, Ini Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STIN untuk Referensi Tahun Depan
Pola makan yang tepat dengan kombinasi karbohidrat, lemak, serat, dan protein yang sehat adalah kunci untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang.
Namun, makanan penyebab diabetes umumnya berasal dari golongan karbohidrat dan lemak yang tidak sehat.
Simak beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan gula darah melonjak sehingga bisa meningkatkan risiko diabetes menurut Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair)
Makanan tinggi karbohidrat
Jenis makanan yang menyebabkan gula darah naik yang pertama adalah makanan tinggi karbohidrat.
Nasi putih, tepung terigu, pasta, roti, dan kentang goreng merupakan contoh makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan rendah serat.
Jenis makanan ini dapat menyebabkan kadar gula darah naik, karena karbohidrat di dalamnya mudah dicerna tubuh dan lebih cepat berubah menjadi glukosa.
Agar risiko diabetes dapat ditekan, sebaiknya Anda mulai mengurangi porsi asupan tersebut.
Sebagai gantinya, oatmeal, kacang-kacangan, ubi rebus, roti gandum tanpa gula, dan makanan yang berasal dari biji-bijian utuh, seperti beras coklat bisa Anda konsumsi.
Makanan tinggi lemak
Meskipun tidak secara langsung membuat gula darah melonjak, lemak jenuh dan lemak trans tetap harus dihindari penderita diabetes.
Namun keduanya diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes.
Kedua jenis lemak tersebut banyak ditemukan di daging merah, daging olahan, mentega, selai kacang, krimer, keju, susu tinggi lemak, makanan cepat saji, kripik kentang, dan kue.
Sebagai penggantinya, Anda bisa mengonsumsi ikan, tahu, alpukat, dan kacang-kacangan, seperti edamame atau kacang almond.
Baca Juga: 3 Ketentuan Pemeringkatan Peserta SNBP 2023, Siswa Sudah Tahu?
Minuman ringan manis
Jenis makanan yang bisa membuat gula darah naik selanjutnya adalah minuman yang dimaniskan dengan gula.
Minuman yang termasuk jenis ini yakni teh manis, bubble tea, minuman cokelat, dan kopi yang dicampur dengan sirup, gula, atau karamel.
Minuman berenergi dan minuman bersoda juga masuk dalam kategori tersebut. Anda juga bisa mencoba konsumsi teh herbal, seperti teh dari kulit manggis.
Minuman-minuman tersebut mengandung karbohidrat tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Minuman tersebut juga sarat akan fruktosa yang sering dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas, hingga penyakit fatty liver atau perlemakan hati.
Sedangkan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi antara lain adalah air putih dan teh atau kopi tanpa gula.
Buah kering dan buah kalengan
Buah-buahan memang baik untuk tubuh, namun tidak dengan buah kering dan buah kaleng.
Buah yang dikeringkan umumnya memiliki kadar gula yang tinggi, contohnya seperti kismis atau buah anggur yang dikeringkan. Kismis mengandung karbohidrat lebih banyak dari pada anggur segar.
Selain buah kering, buah kalengan, buah beku yang dibuat smoothies dan jus buah juga termasuk dalam asupan pemicu diabetes yang harus dihindari atau dibatasi konsumsinya.
Penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi buah, namun perlu cermat saat memilih. Pilihlah buah dengan kandungan rendah gula, seperti apel, stroberi, pir, jeruk, semangka, dan kiwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News