kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusing & mudah lelah, gejala jantung


Selasa, 19 Januari 2016 / 19:25 WIB
Pusing & mudah lelah, gejala jantung


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Serangan jantung bisa terjadi kapan saja.

Namun, sebelum penyakit jantung tiba, sejatinya ada tanda-tanda yang terjadi di tubuh.

Anda harus waspada, begitu tanda-tanda ini muncul, segera hubungi dokter untuk memastikan.

Inilah 11 gejala penyakit jantung menurut Webmd.com

1. Ketidaknyamanan di dada

Ini adalah tanda yang paling umum dari bahaya jantung. Jika arteri Anda tersumbat atau mengalami serangan jantung, Anda mungkin akan merasa sakit, sesak, atau  merasa ada tekanan di bagian dada.

"Setiap orang memiliki kata yang berbeda untuk ketidaknyamanan itu," kata Charles Chambers, MD, Direktur Laboratorium Kateterisasi jantung di Penn State Hershey Heart and Vascular Institute..

"Beberapa orang mengatakan seperti  ada gajah duduk di dada mereka. Orang yang lain mengatakan rasanya seperti dicubit atau terbakar" tambahnya.

Ketidaknyamanan ini biasanya berlangsung lebih lama dari beberapa menit.

Dan mungkin terjadi ketika Anda sedang beristirahat atau ketika sedang melakukan aktivitas fisik.

Jika rasa sakit hanya berlangsung sangat  singkat - atau ada satu area yang sakit ketika Anda tekan, mungkin masalahnya bukan di jantung, kata Chambers.

Namun jika gejala terasala lebih parah dan tidak hilang dalam beberapa menit, segeralah ke rumah sakit.

Anda tetap harus ingat, Anda mungkin memiliki masalah jantung - bahkan serangan jantung - tanpa disertai rasa nyeri dada.

Hal ini berlaku lebih banyak di kalangan wanita.

2. Mual, mulas, atau sakit perut

Beberapa orang memiliki gejala-gejala di atas saat terjadi atau sebelum terjadi serangan jantung. 

Beberapa di antaranya ada yang mengalami muntah-muntah. Sekali lagi, hal ini lebih banyak terjadi pada wanita.

Tentu saja, sakit perut tidak selalu berhubungan dengan sakit jantung.

Terutama, jika Anda usai menyantap sesuatu yang mencederai pencernaan Anda. T

api, tetap, Anda perlu menyadari bahwa hal itu juga bisa terjadi selama serangan jantung.

3. Nyeri yang menyebar ke tangan

Gejala lain serangan jantung yang klasik adalah nyeri yang menjalar ke sisi kiri tubuh.

"Biasanya dimulai dari dada dan bergerak ke arah luar," kata Chambers.

"Tapi ada juga beberapa orang yang mengalami rasa sakit di lengan terlebih dulu baru mengalami serangan jantung."

4. Pusing

Banyak hal yang bisa membuat Anda kehilangan keseimbangan atau pandangan berkunang-kunang selama beberapa jenak. 

Mungkin Anda kelaparan atau kehausan, atau Anda berdiri dengan tiba-tiba dari posisi duduk.

Namun, jika rasa pusing dan goyah dibarengi dengan ketidaknyamanan di dada atau sesak napas, hubungi dokter segera.

"Ini bisa berarti tekanan darah Anda turun karena jantung Anda tidak mampu memompa dengan cara yang seharusnya," kata Bufalino.

5. Sakit tenggorokan atau rahang

Dengan sendirinya, tenggorokan atau rahang terasa nyeri mungkin saja tidak terkait dengan masalah jantung.

Mungkin karena masalah otot, flu  atau sinus.

Tapi, jika Anda merasa  sakit atau seperti ada tekanan di tengah area dada yang yang menyebar sampai ke tenggorokan atau rahang, itu bisa menjadi tanda serangan jantung.

6. Mudah lelah

Jika Anda tiba-tiba merasa lelah saat atau setelah melakukan sesuatu yang biasanya ringan bagi Anda untuk melakukannya, seperti naik tangga atau membawa belanjaan dari mobil - segera buat janji dengan  dokter Anda segera.

Kelelahan ekstrim yang tidak jelas sebabnya,  kadang-terjadi selama berhari-hari, bisa menjadi gejala dari serangan jantung, terutama bagi wanita.

7. Mendengkur

Sedikit mendengkur saat Anda sedang sangat nyeyak, apalagi jika Anda sangat lelah setelah seharian beraktivitas,  adalah hal yang normal.

Tapi, dengkuran yang sangat keras, terengah-engah dan kadang seperti tersedak, bisa menjadi tanda sleep apnea atau berhenti bernapas sejenak ketika tidur.

Hal ini menyebabkan tekanan ekstra pada jantung  dan bukan sesuatu yang baik untuk dibiarkan.

Berkonsultasilah dengan dokter spesialis masalah tidur untuk mengatasinya.

8. Berkeringat dingin

Keluar keringat dingin tanpa alasan yang jelas bisa menandakan serangan jantung.

Jika ini terjadi bersama dengan salah satu gejala lainnya, hubungi layanan darurat medis segera.

9. Batuk berkepanjangan

Dalam kebanyakan kasus, ini bukan tanda gangguan jantung.

Tapi jika Anda memiliki penyakit jantung atau tahu Anda masuk golongan berisiko tinggi, beri  perhatian khusus terhadap kemungkinan akan adanya serangan jantung.

Jika Anda batuk berkepanjangan disertai keluarnya lendir putih atau merah muda, itu bisa menjadi tanda dari gagal jantung.

Hal ini terjadi ketika jantung tidak dapat memenuhi tuntutan tubuh, sehingga menyebabkan darah  kembali atau berbalik arah ke dalam paru-paru.

10. Kaki, termasuk bagian pergelangannya, membengkak

Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda tidak memompa darah secara efektif sebagaimana mestinya.

Ketika jantung tidak dapat memompa dengan cukup cepat, darah akan berbalik arah  dan menyebabkan pembengkakan.

Gagal jantung juga dapat membuat ginjal lebih sulit membuang kelebihan cairan dari dalam tubuh sehingga menimbulkan pembengkakan di area tubuh bagian bawah.

11. Detak jantung tidak normal

Berdebar-debar adalah reaksi jantung yang normal saat Anda sedang gugup atau terlalu gembira.

Namun, jika Anda merasa jantung berdebar tanpa sebab yang jelas dan debaran berlangsung lebih dari beberapa detik serta seringkali  terjadi, segera beritahu dokter Anda.

"Dalam banyak kasus, hal itu bisa disebabkan oleh sesuatu yang mudah untuk memperbaiki, seperti terlalu banyak kafein atau tidak cukup tidur," kata Bufalino.

Tapi kadang-kadang, hal tersebut juga  bisa menjadi pertanda kondisi yang disebut  fibrilasi atrial yang perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter ahli jantung.

Fibrilasi atrial adalah kelainan detak jantung. Selama AF, atrium tidak memompa semua darah mereka ke ventrikel dan bagian tubuh yang lain, sehingga berisiko terjadi stroke atau gagal jantung.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×