kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Plus minus anak pertama versi kesehatan, simak ya


Kamis, 02 Februari 2017 / 10:02 WIB
Plus minus anak pertama versi kesehatan, simak ya


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Besarnya perhatian sekaligus harapan orangtua terhadap anak pertama, membuat anak pertama lebih rentan alami penyakit yang berhubungan dengan stres. Hasil penelitian tersebut didasarkan pada catatan kesehatan dari sekitar 400.000 warga Norwegia usia 25 tahun dan lebih tua.

Dilansir dari Thesun.co.uk, penulis utama Profesor Sandra Black dari University of Texas di Austin mengatakan, "Sementara anak pertama cenderung lebih sukses ketimbang anak kedua dan seterusnya, mereka juga 4% lebih mungkin untuk kelebihan berat badan dan 2% lebih cenderung menjadi gemuk dan memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.”

Peneliti menilai, anak pertama mendapatkan perhatian penuh serta harapan tinggi dari orangtua ketika mereka masih berusia muda, tapi ternyata hal itu bisa berdampak negatif nepada kesehatan mereka saat beranjak dewasa.

Anak pertama juga cenderung bersifat lebih kompetitif, sedang anak kedua cenderung memiliki sifat lebih santai, sehingga kepribadian tersebut dianggap juga memengaruhi tingkat stres anak pertama.

stres untuk berhasil dalam hidup dan memenuhi harapan karier dianggap menjadi pemicu stres utama yang akhirnya berdampak pada kesehatan, seperti tekanan darah tinggi serta obesitas.

"Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa anak pertama cenderung kurang sehat dalam hal penanda fisik seperti tekanan darah, trigliserida, dan indikator dari kelebihan berat badan dan obesitas,” kata Black.

“Studi ini menemukan, risiko tekanan darah tinggi menurun seiring dengan urutan kelahiran,” tambahnya.

Namun, kabar baiknya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Economics and Human Biology ini mendapati, anak pertama 13% lebih kecil kemungkinannya untuk merokok.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×