Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang atau pil KB menjadi salah satu faktor risiko seorang wanita terkena kanker serviks.
Dijelaskan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Onkologi dan Ginekologi Indonesia, Prof Dr dr Andrijono SpOG(K), konsumsi kontrasepsi hormonal seperti pil KB memang merupakan cara untuk mencegah kehamilan yang efektif.
Baca Juga: Catat, bedak tabur khusus area intim tidak berhubungan dengan kanker ovarium
Secara alami, kontrasepsi hormonal mengandung sintetis dari dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita yaitu estrogen dan progestin.
"Estrogen dianggap sebagai karsinogenik dan memicu berbagai jenis kanker termasuk payudara, ovarium dan juga leher rahim (serviks)," kata Andrijono dalam acara Peluncuran Penggunaan Metode terbaru Pencegahan Kanker Serviks, Jakarta, Selasa (4/2).
Kendati demikian, ditegaskan Andri, peningkatan esterogen sebagai karsinogenik ini tidak menjadi penyebab utama untuk kanker serviks. Melainkan hanya menjadi pemicu.
Mengutip situs Hello Sehat, konsumsi rutin pil KB atau kontrasepsi hormonal oral selama lima tahun atau lebih diketahui dapat meningkatkan risiko mengalami kanker serviks atau leher rahim.
Baca Juga: Dirut RS Kanker Dharmais: Pengobatan kanker di Indonesia berkembang lebih baik
Meskipun mekanismenya belum diketahui secara jelas, tetapi kemungkinan yang adalah penggunaannya yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi Human ppapillomavirus (HPV) yang menjadi penyebab utama kanker serviks.