kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Perlukah memilih vaksin Covid-19 dari merek tertentu?


Rabu, 25 Agustus 2021 / 08:30 WIB
Perlukah memilih vaksin Covid-19 dari merek tertentu?


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin Covid-19 dari berbagai jenis produsen tersedia di Indonesia. Sebagian masyarakat tidak mempersoalkan jenis vaksin yang mereka dapatkan. Namun, tidak dipungkiri, adanya pemberitaan mengenai efek samping beberapa vaksin yang memberikan gejala ringan hingga berat, membuat sebagian masyarakat jadi memilih-milih jenis vaksin tertentu. 

Pemerintah terus berupaya menambah stok vaksin Covid-19. Menteri  Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Senin (23/8), mengatakan di bulan ini pemerintah akan kedatangan 62,6 juta dosis vaksin dari berbagai jenis produsen.

Saat ini jenis vaksin Covid-19 yang sampai di Indonesia adalah CoronaVac, yaitu vaksin jadi dari Sinovac-China. Selanjutnya, ada vaksin produk Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac. Selain itu, ada vaksin Astrazeneca, Moderna, Sinophram dan Pfizer.

Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Selasa (24/8) positif 484, sembuh 516, meninggal 10

Pemerintah mengimbau masyarakat tidak memilih jenis vaksin tertentu. Alasannya, semua jenis vaksin memiliki khasiat yang sama. Tidak memilih vaksin jenis tertentu juga bisa membantu mencegah penyebaran Covid-19 secara lebih cepat. 

Crima Putri, ibu rumah tangga yang belum menerima vaksin mengatakan tidak memilih-milih vaksin jenis tertentu. "Apa saja jenis vaksin yang saya dapat itu yang terbaik, toh pemerintah dan WHO selama ini susah memberikan izin edar bagi vaksin-vaksin yang ada sekarang ini, jadi kualitas vaksin semua baik," kata Crisma, Selasa (24/8).

Pengalaman Crisma selagi mengandung, dokternya tidak menyarankan untuk mendapat vaksin jenis tertentu, melainkan merek vaksin tidak jadi persoalan yang penting mendapat vaksin. 

Baca Juga: Pasien sembuh Covid-19 menembus angka 3, juta per 24 Agustus

Namun, tidak dipungkiri isu negatif mengenai efek samping vaksin dari jenis vaksin tertentu sempat membuat Crisma yang baru selesai melakukan persalinan 12 hari lalu berpikir untuk memilih vaksin dengan efek samping yang paling ringan. 

Sedangkan, Realita Wiguna karyawan swasta di Tangerang sudah mendapat suntikan vaksin AstraZeneca dari perusahaannya. Sebelum melakukan vaksin, Realita mengatakan ia sempat mempertimbangkan terlebih dahulu jenis vaksin yang dia terima. 

"Saya termasuk orang yang lihat-lihat dulu jenis vaksinya, karena saya perlu tahun juga ada efek samping apa saja dan apakah badan saya siap untuk menerima efek samping tersebut," kata Realita.

Baca Juga: Solusi dari Kemenkes jika sertifikat vaksin belum muncul juga di pedulilindungi.id

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Selasa (24/8) ada tambahan 19.106 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.008.166 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 35.082 orang sehingga menjadi sebanyak 3.606.164 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 1.038 orang menjadi sebanyak 128.252 orang.

Saat ini ada total 273.750 kasus aktif di Indonesia. Jumlah ini turun 17.014 dari sehari sebelumnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: UPDATE vaksinasi Covid-19 per 24 Agustus: Ada penambahan vaksinasi 1,28 juta dosis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×