Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak semua pendekatan diet cocok dengan setiap orang. Biasanya kita harus mencari kombinasi yang tepat, mulai dari soal pola makan dan olahraga.
Laman Pop Sugar mengungkapkan, penelitian ilmiah menyebut, latihan interval intensitas tinggi dan kardio merupakan tipe latihan yang efektif untuk menurunkan berat badan. Namun apakah juga termasuk terbaik dalam membakar lemak?
Direktur Mount Sinai Physiolab Dori Arad menegaskan, kesimpulan tersebut amat tergantung pada metabolisme seseorang. Metabolisme berkaitan dengan bagaimana tubuh memproduksi energi dari lemak, gula, dan protein, serta bagaimana ia menyimpan energi.
Cepat atau lambat, hingga berapa banyak energi yang dibakar, tergantung pada tingkat metabolisme serta jumlah kalori yang dibakar dalam satuan waktu. Untuk menentukan tingkat metabolisme, kita harus melakukan tes resting metabolic rate (RMR).
Dari tes tersebut, spesialis akan menentukan apakah seseorang membakar lemak dengan baik atau tidak. "Jika kamu mampu membakar lemak dengan baik, lakukan jenis olahraga yang memaksimalkan pembakaran lemak, seperti lari dengan intensitas sedang,” ungkap Arad.
Sebaliknya, jika hasilnya menunjukkan kamu tidak membakar lemak dengan baik, maka dapat mengambil manfaat dari melakukan latihan intensitas tinggi, seperti pelatihan interval berintensitas tinggi. Jika kamu tidak ingin menghabiskan uang untuk tes RMR, dan ingin melakukan keduanya—HIIT dan cardio steady-state, maka tak perlu khawatir.
Sebab, hal tersebut diklaim tidak akan menghambat penurunan berat badan. "Kebanyakan orang mungkin mendapat manfaat dari keduanya, tetapi rahasianya adalah menyesuaikan program dengan kebutuhan, preferensi, dan tujuan kamu,” ujar Arad. (Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perhatikan Metabolisme, Sebelum Berolahraga untuk Pangkas Berat Badan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News