kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.429.000   20.000   1,42%
  • USD/IDR 15.404   31,00   0,20%
  • IDX 7.805   6,96   0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -2,23   -0,19%
  • LQ45 956   -1,99   -0,21%
  • ISSI 227   0,24   0,11%
  • IDX30 487   -0,67   -0,14%
  • IDXHIDIV20 589   -0,09   -0,02%
  • IDX80 134   -0,32   -0,24%
  • IDXV30 139   -1,05   -0,75%
  • IDXQ30 163   -0,21   -0,13%

Perbedaan HDL dan LDL, Manfaat, dan Dampak Jika Berlebihan


Minggu, 25 Agustus 2024 / 18:05 WIB
Perbedaan HDL dan LDL, Manfaat, dan Dampak Jika Berlebihan
ILUSTRASI. Perbedaan HDL dan LDL, Manfaat, dan Dampak Jika Berlebihan.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Dalam tubuh kita terdapat dua jenis kolesterol yak LDL dan HDL.

Secara umum, mengutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kolesterol adalah senyawa lemak seperti lilin yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh. 

Selain diproduksi di dalam tubuh, kolesterol juga bisa didapat dari berbagai jenis makanan terutama daging. 

Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk menunjang kesehatan. Namun jika terlalu banyak bisa menimbulkan penyakit yaitu kolesterol tinggi. 

Baca Juga: Kapan Nasi Putih Sisa Tidak Boleh Dimakan Lagi? Ini Cara Terbaik Menyimpan Nasi Sisa

Terdapat dua jenis kolesterol yang cukup umum dikenal masyarakat yaitu High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL)

Dalam kondisi normal, kadar kolesterol seseorang tidak boleh melebihi batas tertentu yakni: 

  • Total kolesterol darah; Merupakan jumlah dari HDL, LDL, dan trigliserida
  • HDL: Lebih dari 55 mg/dL (perempuan) atau 45 mf/dL (laki-laki)
  • LDL: Kurang dari 130 mg/dL untuk kondisi normal, atau kurang dari 100 mg/dL jika Anda mengidap gangguan pembuluh darah, gangguan jantung atau diabetes
  • Trigliserida: Kurang dari 150 mg/dL

Apa itu HDL?

High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, memiliki fungsi untuk mencegah penyempitan pembuluh darah akibat lemak (ateroma). 

Ateroma dapat memicu penyakit jantung yang disebut  ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah.

Mengutip situs Healthline, HDL bekerja mengangkuti kolesterol dalam darah ke organ hati untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. 

Kolesterol jenis ini membantu mengurangi kelebihan kolesterol yang bisa menyumbat pembuluh darah. 

Kadar HDL bisa ditingkatkan dengan cara berolahraga rutin, mengonsumsi makanan rendah kolesterol, atau menggunakan obat jenis statin. 

Baca Juga: Penderita Trigliserida Wajib Hindari, Ini 7 Makanan Penyebab Trigliserida Melonjak

Apa itu kolesterol LDL?

Jika HDL disebut dengan kolesterol baik, maka LDL adalah kolesterol jahat. Kolesterol jenis ini adalah penyebab utama penyakit kolesterol. 

Kadar LDL yang tinggi, bersumber dari Web MD, dapat menyebabkan plak lemak yang menyumbahtpembuluh darah. 

Pembuluh darah yang tersumbat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke. 

Meskipun jahat, sebenarnya LDL memiliki fungsi penting dalam tubuh. Melansir situs Bethsaida Hospital, LDL bertugas mengankut sebagain besar kolesterol tubuh. 

Selanjutnya LDL akan diserap kembali oleh sel-sel tubuh yang kemudian digunakan untuk membuat sel-sel dan hormon. 

Namun kolesterol tersebut tidak sepenuhnya dapat diserap oleh tubuh. Sisa kolesterol yang tidak terserap kemudian dibuangh ke dalam darah. 

Jika kolesterol sisa tersebut terlalu banyak, maka akan menumpuk dan menyebabkan timbunan lemak di dinding pembuluh darah. 

Agar kondisi kolesterol tetap terjaga, sebaiknya Anda mulai rutin mengecek setiap 5 tahun sekali setelah menginjak umur di atas 20 tahun. 

Batasi makanan berlemak dan yang digoreng karena jenis makanan ini banyak mengandung kolesterol jahat yang tidak baik untuk tubuh. 

Jangan lupa banyak makanan bergizi dan berolahraga teratur untuk membantu mengurangi lemak tubuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×