kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab usus buntu yang patut diwaspadai


Kamis, 08 Oktober 2020 / 14:00 WIB
Penyebab usus buntu yang patut diwaspadai


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyakit usus buntu terjadi saat jalur yang mengarah ke organ tubuh itu tersumbat. Hasilnya, usus buntu mengalami peradangan sehingga membengkak. Penyebab usus buntu masih belum bisa ditentukan, tapi ada beberapa hal yang bisa memicu seseorang mengalami hal itu.

Kondisi Kesehatan

Usus buntu adalah salah satu organ penting untuk bakteri baik dalam tubuh sehingga mampu menjaga sistem imun seseorang. Saat ada benda asing yang menginfeksi sistem pencernaan, usus buntu bekerja melawan serangan itu.

Namun, saat usus buntu tersumbat, bakteri berkembang dengan cepat sehingga menyebabkan pembengkakan dan munculnya nanah. Agar tak semakin parah, penyebab usus buntu berikut ini patut untuk diperhatikan.

Melansir dari Everyday Health, ada beberapa penyebab usus buntu yang umum dialami oleh seseorang. Mulai dari fecalith atau penumpukan feses di sistem pencernaan, adanya cacing atau parasit, sakit perut, atau gangguan pencernaan lainnya.

Baca Juga: Serba-serbi usus buntu, gejala dan penyebabnya

Infeksi Virus, Jamur, dan Bakteri

Selain kondisi kesehatan tertentu, virus, jamur, dan bakteri yang menyerang usus buntu juga bisa menyebabkan masalah. Beberapa di antaranya adalah bakteri E. coli, Pseudomonas, Salmonella (menyebabkan diare, mual, dan muntah), dan lain sebagainya.

Jika penyebab-penyebab tersebut tak segera ditangani, pembengkakan usus buntu akan semakin parah sehingga ada kemungkinan terjadinya komplikasi. Saat meradang, darah sulit menembus dinding usus buntu. Hal itu dapat membuat usus buntu pecah sehingga isinya memenuhi perut.

Everyday Health mengatakan, beberapa kasus menunjukkan bahwa muncul abses di usus buntu yang sudah pecah. Jika abses itu robek, maka akan menginfeksi bagian perut yang lain. Jika Anda mengalami gejala usus buntu, seperti sakit perut atau mual dan muntah, segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Radang usus buntu: penyebab, gejala, dan cara mengobatinya

Faktor Resiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami usus buntu. Faktor-faktor yang dimaksud meliputi usia (remaja lebih sering mengalami usus buntu), sakit perut yang disertai peradangan dalam jangka waktu lama, dan keturunan.

Selain itu, polusi udara juga dapat meningkatkan resiko usus buntu karena infeksi virus dan bakteri lebih mudah terjadi. Salah satu penelitian yang mendukung hal ini dipublikasikan dalam Annals of Medical and Health Sciences Research.

Selanjutnya: Catat, inilah ciri-ciri usus buntu yang umum terjadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×