Penulis: Tiyas Septiana
Batu Empedu - Mengapa seseorang bisa terkena penyakit batu empedu? Anda mungkin pernah melihat atau mendengar seseorang memiliki penyakit ini.
Melansir dari situs Politeknik Kalimantan Utara (Poltekkaltara), kantong empedu adalah organ kecil yang ada di perut kanan atas, tepat di bawah hati.
Meskipun kecil, empedu memiliki peran yang sangat penting dan jika fungsinya menurun bisa mengganggu kesehatan.
Penyakit yang umum menyerang organ ini adalah batu empedu. Batu empedu merupakan endapan cairan yang terbuat dari zat padat di empedu, seperti kolesterol.
Baca Juga: 5 Tips Jitu Mengatasi Masalah Ketombe Rambut yang Membandel Secara Alami
Penyebab batu empedu
Penyebab dari batu empedu yakni karena adanya ketidakseimbangan kimia empedu di dalam kantong empedu.
Para peneliti masih belum menemukan apa yang menyebabkan ketidakseimbangan tersebut. Namun, beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
1. Kelebihan Kolesterol dalam darah merupakan penyebab utama batu empedu. Beberapa alasan dari kelebihan kolesterol adalah obesitas dan diabetes.
2. Terlalu banyak Bilirubin dalam Empedu. Bilirubin adalah bahan kimia yang diproduksi selama pemecahan normal sel darah merah. Setelah dibuat, bilirubin melewati hati dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh. Kondisi seperti kerusakan hati dan kelainan darah tertentu membuat hati memproduksi lebih banyak bilirubin dari yang seharusnya. Batu empedu terbentuk saat kantong empedu tidak dapat memecah kelebihan bilirubin.
3. Kantong Empedu Penuh. Kantong empedu harus bisa mengosongkan empedu agar berfungsi dengan baik. Jika gagal mengosongkan isi empedu, empedu akan menjadi terlalu pekat. Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya batu.
Gejala batu empedu
Gejala-gejala yang timbul jika seseorang mengalami penyait batu empedu, melansir situs Poltekkaltara, diantaranya:
- Nyeri yang tiba-tiba meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut, bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada
- Nyeri punggung di antara tulang belikat dan bahu kanan
- Mual atau muntah
- Demam
- Kulit dan bagian putih mata menguning
- Detak jantung yang cepat
- Gatal
- Diare
- Menggigil
- Nafsu makan menghilang
- Kebingungan
- Tinja berwarna seperti tanah liat
- Rasa nyeri atau sakit yang dirasakan konstan dan tidak berkurang walaupun sudah buang angin atau buang air besar. Nyeri bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Baca Juga: Sering Kesemutan Setelah Makan Bisa Jadi Pertanda Sakit Serius, Cek Infonya Ini
Cara Mengobati Batu Empedu
Kebanyakan orang yang mengalami batu empedu tidak membutuhkan pengobatan. Seseorang bisa mengeluarkan batu empedu tanpa menyadarinya.
Namun jika batu empedu menyebabkan rasa sakit dan menyebabkan masalah, maka beberapa tindakan bisa dilakukan, diantaranya:
1. Operasi
Tidak ada cara untuk mencapai batu empedu di dalam kantong empedu, jadi yang dilakukan adalah operasi kolesistektomi. Kolesistektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat kantong empedu seluruhnya.
Ini merupakan operasi kecil dan orang bisa hidup tanpa kantung empedu. Namun, setelah operasi mungkin pasien akan mengalami tinja yang encer atau berair. Karena tidak ada kantung empedu membuat pengalihan empedu dari hati ke usus kecil.
2. Perawatan Non Operasi
Jika operasi tidak dilakukan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Namun, batu empedu mungkin bisa muncul kembali. Berikut beberapa pilihannya:
Terapi Disolusi Oral meliputi penggunaan obat ursodiol dan chenodiol untuk memecah batu empedu. Obat-obatan ini mengandung asam empedu yang bekerja untuk memecah batu. Perawatannya bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Shock Wave Lithotripsy yakni mesin yang menghasilkan gelombang kejut. Gelombang ini bisa memecah batu empedu menjadi potongan-potongan kecil
Drainase Perkutan Kandung Empedu dengan menempatkan jarum steril ke dalam kantong empedu untuk menyedot empedu. Prosedur ini biasanya menjadi pilihan untuk orang yang tidak cocok dengan prosedur lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News