kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab bau mulut di balita


Jumat, 22 Januari 2016 / 08:30 WIB
Penyebab bau mulut di balita


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bau mulut bukan hanya masalah orang dewasa, anak-anak termasuk balita pun bisa mengalaminya.

Menurut Tabloid Nakita, bau mulut pada anak dimulai ketika memiliki gigi, yaitu antara  usia 6-8 bulan ke atas, atau yang mulai minum susu dengan dot.

Bau mulut dapat menjadi indikator adanya masalah yang berasal dari gigi, lidah, atau gusi anak kita.

Lalu, apa penyebab si kecil bau mulut?

Simak penjelasan dari Chininta, dokter gigi dari Poliklinik Gigi dan Mulut RS Hermina Bogor :

1. Tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik.

Sisa makanan yang terselip di antara gigi, gusi, mulut, dan kadang di permukaan amandel di bagian belakang mulut berinteraksi dengan bakteri yang tinggal di mulut.

Alhasil, bisa menyebabkan bau mulut.

2. Gigi berlubang.

Pada anak-anak, gigi berlubang adalah kasus tersering yang sering ditemukan sebagai penyebab bau mulut.

Pasalnya, pada gigi berlubang, dapat terjadi penimbunan atau penumpukan sisa makanan yang membusuk dan plak.

Makin banyak yang menumpuk, bau mulut makin tidak sedap.

3. Pilek dan hidung mampet.

Saat si kecil pilek dan hidungnya mampet, kondisi mulutnya jadi kering.

Karena sulit bernapas lewat hidung maka ia bernapas lewat mulut.

Akhirnya, air ludah yang diproduksi di mulut anak berkurang, menyebabkan mulutnya jadi kering.

Bakteri-bakteri yang biasanya dimatikan oleh air ludah jadi berkembang biak, meninggalkan sisa makanan yang membusuk di lubang gigi.

Itulah yang bisa menyebabkan si kecil bau mulut.

4. Mengonsumsi jenis-jenis makanan tertentu.

Bawang putih, bawang merah, ikan, makanan berkadar lemak tinggi, serta makanan berempah bisa menyebabkan bau mulut.

Sebabnya, begitu tubuh memulai proses pencernaan di usus, kimia yang terkandung di dalam jenis makanan tersebut kemudian diserap ke dalam aliran darah.

Selanjutnya akan terserap ke dalam paru-paru dan dilepas ke udara setiap kali anak bernapas.

(Hilman Hilmansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×