Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas masyarakat perlahan mulai kembali normal. Banyak yang sudah kembali bekerja dari kantor, mengunjungi pusat perbelanjaan, tempat wisata, nonton film di bioskop, makan di restoran, dan lain sebagainya.
Meskipun begitu, protokol kesehatan seyogianya tetap perlu dijalankan dengan tertib, sebab Covid-19 masih menjadi ancaman. Yang tak kalah penting, pengelola berbagai tempat umum tersebut juga perlu memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara di fasilitas yang bersangkutan. Pasalnya, kualitas udara dalam ruangan yang tidak bagus juga dapat menjadi faktor penyebab penularan Covid-19.
Epidemiolog sekaligus Ahli Kesehatan Lingkungan Griffith University Dicky Budiman menilai, ventilasi dan sirkulasi udara merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sebuah bangunan maupun ruangan perlu memiliki jendela, lubang angin, dan pintu sebagai ventilasi udara. Untuk sirkulasi udara, pengelola fasilitas dapat melengkapinya dengan kipas angin maupun air conditioner (AC).
Baca Juga: Ahli epidemiolog beri peringatan terkait varian baru virus corona B.1.1.529
Hal ini dilakukan supaya udara terus bergerak dan berganti karena udara yang diam itu sangat berbahaya. "Jadi, misalnya, di basement perlu ditambah AC atau ada saluran angin. Begitu juga di kelas, masjid, lorong hotel, atau lorong gang mungkin bisa dilengkapi dengan kipas angin," ucap Dicky saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (28/11).
Ia menceritakan, kasus penularan Covid-19 varian Omicron di Hong Kong terjadi di tempat karantina antara kamar yang berseberangan karena sirkulasi udara di lorong hotel yang kurang bagus. Saat pembawa virus membuka pintu kamarnya untuk mengambil makanan, udara dari dalam kamarnya yang mengandung Covid-19 berpindah ke lorong hotel.
Baca Juga: Ratusan ribu dosis vaksin kembali tiba di Tanah Air
Lalu, saat orang di seberang kamarnya membuka pintu, udara dari lorong yang mengandung virus tersebut masuk ke kamarnya dan terhirup. "Mungkin ketika dia buka pintu, dia pake masker tapi kan nanti udaranya masuk, lalu di dalam kamar dia buka masker," kata Dicky.
Menurut Dicky, apabila ventilasi dan sirkulasi udara tidak dikelola dengan baik, maka kualitas udara di dalam ruangan tersebut berpotensi lebih buruk dibanding di luar ruangan. Selain AC, pengelola juga bisa melengkapinya dengan teknologi HEPA filter maupun air purifier yang menggunakan sinar ultraviolet.
Baca Juga: Emiten Barang Konsumsi Terjepit Komoditas dan Daya Beli
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Minggu (28/11) ada tambahan 264 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.255.936 kasus positif Corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 275 orang sehingga menjadi sebanyak 4.103.914 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 1 orang menjadi sebanyak 143.808 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 8.214 kasus, turun 12 kasus aktif dibanding sehari sebelumnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 27 November: Tambah 404 kasus baru, tetap patuhi prokes
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News