kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.473.000   -10.000   -0,67%
  • USD/IDR 15.670   -45,00   -0,29%
  • IDX 7.480   -21,20   -0,28%
  • KOMPAS100 1.161   -5,21   -0,45%
  • LQ45 929   -2,36   -0,25%
  • ISSI 225   -0,74   -0,33%
  • IDX30 479   -0,78   -0,16%
  • IDXHIDIV20 577   -1,34   -0,23%
  • IDX80 132   -0,31   -0,24%
  • IDXV30 141   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Pentingnya Penanganan Stroke Cepat untuk Cegah Kerusakan Permanen pada Otak


Kamis, 10 Oktober 2024 / 18:45 WIB
Pentingnya Penanganan Stroke Cepat untuk Cegah Kerusakan Permanen pada Otak
ILUSTRASI. Ilustrasi mouse laptop      


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stroke merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan permanen pada otak.

Dengan kecepatan dan ketepatan penanganan Tim Thrombolysis Siloam Hospital TB Simatupang telah mengembangkan protokol spesifik untuk penanganan pasien stroke.

Salah satu cara yang digunakan dalam penanganan pada stroke iskemik adalah trombolisis intravena, yang bertujuan untuk melepaskan sumbatan di pembuluh darah otak.

Hal ini bisa dilakukan, hanya bila "golden period" - selama 4,5 jam sejak munculnya gejala stroke, belum terlewati. Jika trombolisis dilakukan dalam jangka waktu ini, studi menunjukkan bahwa hasil pemulihan akan lebih baik.

Baca Juga: Berapa Nilai Kolesterol Normal Orang Dewasa? Cek Obat Herbal Kolesterol

Trombolisis intravena adalah metode untuk menangani stroke iskemik dengan melarutkan gumpalan darah di otak.

Selain stroke, metode ini juga efektif untuk mengatasi kondisi seperti emboli paru, deep vein thrombosis, dan serangan jantung.

Siloam Hospital TB Simatupang memiliki stroke unit mengingat peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun dan dibutuhkan penanganan yang serba cepat.

Sejak tahun 2022, tim stroke di Siloam Hospitals TB Simatupang semakin mempercepat proses penanganan stroke, dengan mempersingkat "door to needle time"—rentang waktu antara kedatangan pasien ke IGD hingga dimulainya tindakan trombolisis.

Proses yang lebih cepat ini sangat penting dalam menangani pasien stroke selama golden period.

Baca Juga: Kenali 5 Gejala Stroke yang Perlu Diwaspadai, Bisa Mulai Dari Migrain  

“Jika pasien stroke iskemik yang datang ke rumah sakit masih dalam golden period dan thrombolysis dapat dilakukan akan memberikan outcome yang jauh lebih baik pasien, dibandingkan pasien stroke yang tidak dilakukan thrombolysis,” kata dr. Peter Gunawan Ng, SpN, FAf Neurologie (DE), seorang ahli saraf di Siloam Hospitals TB Simatupang dalam siaran persnya, Kamis (10/10).

Keberhasilan trombolisis juga tidak lepas dari kerjasama tim medis yang solid. Tim dokter saraf, dokter & perawat UGD, team radiologi & laboratorium, serta team rehabilitasi medis berperan penting dalam setiap tahap penanganan pasien stroke. Mulai dari tindakan darurat hingga perawatan di bangsal dan fase pemulihan.

Semua perawat di stroke unit telah mendapatkan sertifikasi khusus (Stroke nurse certification supported by WSO dan ANGELS) dalam penanganan stroke, sebagai bukti bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merawat pasien dengan optimal.

dr. Peter juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang gejala dan penanganan stroke.

Baca Juga: Kenali 8 Manfaat Teh Hijau Untuk Kesehatan yang Menarik Diketahui

"Ketidaktahuan masyarakat mengenai gejala stroke akan menyebabkan keterlambatan pasien datang ke rumah sakit, sehingga Golden Period untuk thrombolysis terlewatkan. Kondisi seperti ini akan menyebabkan disabilitas pada pasien," ujarnya.

Gejala stroke yang umum dikenal dengan "BE FAST"—Balance (gangguan keseimbangan), Eyes (gangguan penglihatan mendadak), Face (salah satu sisi wajah menjdi tidak simetris), Arm (kelemahan pada lengan), dan Speech (gangguan bicara/cadel) dan Time (Segera menuju ke Rumah Sakit jika ada gejala tersebut). Kesadaran akan gejala ini merupakan hal yang sangat penting dalam mendeteksi stroke sejak dini dan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Selain penanganan darurat, langkah pencegahan juga sangat penting. dr. Peter menjelaskan tentang primary dan secondary prevention.

Primary prevention merupakan kiat – kiat yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke, meliputi pengelolaan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga pola makan, berolahraga, dan memantau tekanan darah serta kadar gula darah.

Sementara itu, secondary prevention merupakan langkah – langkah pencegahan timbulnya stroke berulang, yang meliputi penanganan faktor – faktor resiko stroke yang optimal.

Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi? Salah Satunya Kurang Gerak

Siloam Hospitals TB Simatupang berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan cepat dalam melayani pasien stroke.

Salah satu buktinya adalah lengkapnya fasilitas penunjang yang meliputi CT Scan beserta CT Angio, MRI beserta MRA, Carotis doppler, Transcranial doppler, Cath lab, Transthoracal & Transesophageal Echocardiography, Holter.

Serta dibentuknya tim khusus penanganan stroke dan semua fasilitas yang memadai bertujuan untuk memberikan pasien penanganan yang lebih cepat dan penyembuhan yang optimal.  

Selanjutnya: Beban Membengkak, Begini Upaya Garuda Indonesia (GIAA) Perbaiki Kinerja

Menarik Dibaca: Rekomendasi Sektor Saham Menarik dari MAMI Di Era Suku Bunga Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×