kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah izinkan pengunjung kafe dine-in, pengelola memperkuat prokes


Selasa, 14 September 2021 / 13:48 WIB
Pemerintah izinkan pengunjung kafe dine-in, pengelola memperkuat prokes
ILUSTRASI. Suasana aktifitas salah satu restoran di mal Tangerang Selatan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 3, Selasa (9/3/2021).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mulai membolehkan tempat makan termasuk restoran dan kafe, agar pengunjungnya dapat makan di tempat atau dine-in dengan lokasi di dalam gedung/ toko tertutup baik di lokasi sendiri maupun di mal.

CEO Oonye Café Rio Michael Alvieandho mengatakan, meski sudah mulai ada kelonggaran dari pemerintah dengan mengizinkan pengunjung untuk makan ditempat, pihaknya juga tetap terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagaimana mestinya.

“Utamanya kita menjaga dari segi prokes karyawan internal. Diantaranya dengan memakai masker, sudah di vaksinasi Covid-19, menjaga kebersihan dan lingkungan, menyediakan sarana cuci tangan dan hand sanitizer serta menyediakan cek suhu badan,” kata Rio kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).

Baca Juga: PPKM Jawa Bali 13 September akan berakhir, akankah diperpanjang lagi? Ini evaluasinya

Rio menyampaikan, demi menjaga keamanan, pihak cafenya pun selalu mengikuti program dan anjuran pemerintah. Seperti aturan yang ditetapkan juga jam oprasionalnya. Sebab, meski jumlah pengunjung terbatas namun pembeli take away justru meningkat.

Hal ini mengingat kebanyakan masyarakat berdiam diri di rumah. Sehingga dengana adanya fasilitas pesan melalui aplikasi delivery online justru akan memudahkan pembeli dan sekaligus meningkatkan penjualan take away.

Gara bisa bertahan dengan berbisnis makanan di tengah pandemi, Rio berharap bisa memberikan kesempatan membuka mitra. “Dengan membuka mitra maka masyarakat yang terdampak pandemi dapat mendapat dampak positif bagi ekonomi dan berdampak baik bagi ojol karena jumlah orderan delivery yang justru meningkat,” ujarnya.

Baca Juga: Jika PPKM level 3 diperpanjang, pengusaha harap sektor aneka jasa diperlonggar

Epidemiolog dari Griffith University di Australia Dicky Budiman mengatakan, masyarakat harus pintar-pintar mencari tempat makan yang aman. Salah satunya tempat makan yang memiliki prokes yang kuat dengan membatasi kapasitas pengunjung yang ketat.

“Kalau saya sendiri jika makan di tempat, biasanya lebih memilih makan di tempat yang ada ruangannya outdoor, memilih makan sendiri serta tidak lebih dari 30 menit,” ujar Dicky.

Menurut Dicky, dengan makan di ruangan outdoor, maka resiko terpapar Covid-19 akan sangat kecil. Meski begitu, dia mengimbau agar masyarakat yang hendak makan di kafe atau restoran di tengah pandemi, agar pandai memilah tempat dan tetap menjaga prokes. Sebab, di tempat makan inilah menjadi momen yang rawan dan berpotensi akan menularkan atau tertular virus Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Penjualan eceran melanjutkan perbaikan, saham ritel bisa kembali dilirik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×