kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembelajaran tatap muka, bekali anak-anak pemahaman prokes


Senin, 08 November 2021 / 10:47 WIB
Pembelajaran tatap muka, bekali anak-anak pemahaman prokes
ILUSTRASI. Sejumlah wilayah memulai sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai diberlakukannya kegiatan pembelajaran tatap muka untuk anak sekolah di sejumlah wilayah masih menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua siswa. Apalagi saat ini belum ada vaksinasi bagi kelompok umur 6 hingga 11 tahun.

Salah satu orang tua, Niken Wahyu (37) yang memiliki putra berusia 10 tahun mengakui agak sedikit khawatir dengan dimulainya kegiatan PTM. Kendati demikian, Niken memastikan sebisa mungkin membekali sang anak dengan pemahaman protokol kesehatan.

"Was-was juga, tapi dibekali protokol kesehatan dan bawa hand sanitizer," kata Niken ketika dihubungi Kontan, Minggu (7/11). Niken melanjutkan, dirinya sebisa mungkin memastikan asupan makanan bergizi dan multivitamin bagi si buah hati.

Sementara itu, Noldi Lasterman (26) yang merupakan tenaga pendidik SD Hati Kudus mengungkapkan, sebelum PTM diberlakukan, pihak sekolah  sudah mulai menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, edukasi prokes secara rutin pun juga terus dilakukan oleh para wali kelas untuk seluruh murid. Serta melalui berbagai konten edukasi melalui media sosial resmi sekolah. 

Baca Juga: Vaksinasi dosis pertama mencapai 60% dari target pemerintah

"Ada juga beberapa guru memberikan tugas untuk membuat video simulasi tentang prokes PTM yang baik dan benar" terang Noldi kepada Kontan.co.id, Minggu (7/11).

Noldi melanjutkan, pelaksanaan PTM pun juga telah melalui serangkaian proses guna memastikan kesiapan sekolah. Tak hanya itu, dalam pelaksanaan PTM pun para wali didik atau orang tua murid tetap diberikan wewenang penuh. Artinya, orang tua memiliki wewenang untuk mengizinkan atau tidak anaknya untuk mengikuti PTM.

"Peserta didik yang mengikuti PTM tentu harus mendapat surat izin dari orang tua dan bagi anak murid yang sakit tapi dia di izinkan untuk PTM diharapkan untuk tidak mengikuti kegiatan PTM sampai benar-benar dinyatakan sehat," kata Noldi. Noldi pun memastikan, para tenaga pendidik juga senantiasa melakukan pendampingan bagi para murid ketika berada di sekolah.

Baca Juga: Sekolah tatap muka sudah dimulai, begini tips orang tua pada anak belum vaksin

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Minggu (7/11) ada tambahan 444 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.248.165 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 587 orang sehingga menjadi sebanyak 4.093.795 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 11 orang menjadi sebanyak 143.545 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 10.825 kasus, berkurang 154 kasus aktif dibanding sehari sebelumnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Efek samping 10 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia yang sudah disetujui BPOM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×