kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakar Pangan IPB Ingatkan Konsumen Hati-hati dengan Klaim BPA Free


Jumat, 03 November 2023 / 12:21 WIB
 Pakar Pangan IPB Ingatkan Konsumen Hati-hati dengan Klaim BPA Free
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat air minum dalam kemasan di Jakarta, Senin (19/6/2023).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar ilmu pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritisi label BPA Free yang dicantumkan pada galon sekali pakai. Pasalnya, itu dinilai akan merugikan konsumen karena menyembunyikan informasi senyawa lain yang berbahaya tapi tidak diklaim.

Pakar Ilmu Pangan IPB, Nugraha Edhi Suyatma mengatakan, klaim BPA Free terhadap galon sekali pakai belum menjamin bahwa kemasan tersebut sudah aman. “Kecuali, kalau klaim BPA Free itu dipakai untuk plastik-plastik lain yang benar-benar aman,” kata dia dalam  Webinar World Food Day 2023, belum lama ini.

Menurutnya, produsen galon sekali pakai yang mengklaim produknya bebas BPA sebetulnya menyembunyikan informasi lain. Ada senyawa lain yang berbahaya tapi tidak diklaim.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar pemakaian klaim BPA Free galon sekali pakai itu perlu ditinjau kembali. Sebab, pihak yang mengklaim bebas BPA tetapi mereka masih menggunakan plastik dari bahan PET yang juga beresiko terhadap kesehatan.

"Apalagi sekarang, sudah sering muncul iklan-iklan galon sekali pakai yang dengan sangat masif menyebutkan  produknya BPA Free di berbagai televisi." kata dia.

Dia bilang,  jika mengacu peraturan tentang label pangan olahan, tidak boleh ada klaim bebas dari suatu bahan kalau memang produk tersebut itu secara alami tidak menggunakan bahan atau tidak terdapat senyawa tersebut. 

Nugraha menjelaskan bahwa PET mengandung resiko lain dari senyawa-senyawa yang terdapat pada kemasannya seperti Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), Asetaldehid  dan  Antimon.   

Baca Juga: Pakar Hukum Heran BPOM Masih Ngotot Labelisasi BPA di Galon

“Jadi, kesannya seperti menutupi dengan mengkampanyekan dianya sehat tapi sebenarnya ada resiko lain bagi konsumen yang mereka harus tahu juga. Harus dikasih tahu bahwa sebenarnya di PET pun ada resiko lain dari senyawa EG, DEG, antimon trioksida dan asetaldehida,” ujarnya. 

Dia mengkhawatirkan apa yang dilakukan produsen galon sekali pakai ini dengan melabeli BPA Free terhadap kemasannya yang jelas-jelas tidak terbuat dari bahan BPA, akan diadopsi untuk plastik lain seperti PVC, PS dan melamin yang semuanya memiliki senyawa-senyawa yang beresiko terhadap kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Pakar Pangan lainnya dari IPB, Purwiyatno Hariyadi mengatakan, regulasi keamanan pangan diskriminatif  yang hanya diberlakukan pada satu produk tertentu saja bukan prinsip regulatory yang baik. 

Menurutnya, hal itu bisa menyebabkan tujuan dari kebijakan yang mau dibuat itu tidak tercapai. “Penelitiannya harus lengkap agar efektif dan efisien. Kalau hanya parsial, bisa jadi tujuan dari kebijakan itu tidak tercapai,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×