kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakar epidemiologi ragu WN Jepang tularkan Covid-19 ke pasien 1 dan 2, ini uraiannya


Selasa, 14 April 2020 / 04:29 WIB
Pakar epidemiologi ragu WN Jepang tularkan Covid-19 ke pasien 1 dan 2, ini uraiannya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi penularan virus corona ( Covid-19) sudah terjadi di Indonesia sejak Januari hingga Februari 2020. Oleh karena itu, ia menyangsikan kasus pasien 1 dan 2 terjangkit Covid-19 karena tertular dari warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia.

Pasien 1 dan 2 diduga positif Covid-19 setelah melakukan kontak fisik dengan warga negara Jepang tersebut. "Makanya kasus yang ditemukan pada bulan Maret itu, orang masih nyangkal, oh itu orang Jepang yang bawa. Salah, orang Jepang itu tertular di Jakarta," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

"Ketika dia pulang demam, sakit diperiksa sudah covid. Bukan dua orang pertama yang dilaporkan itu tertular dari orang Jepang, keliru," sambungnya.

Baca Juga: Ahli: Pandemi corona akan mengubah struktur tata ruang kota

Menurut Pandu, sejak Januari-Februari lalu sudah terdapat banyak laporan pasien bergejala Covid-19. Namun, kala itu pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan belum siap dalam mendeteksi Covid-19, sehingga hasil yang dikeluarkan selalu negatif.

"Tapi hasil tesnya masih negatif karena waktu itu pada awal-awal bulan itu, tes yang di Badan Litbangkes belum siap. Jadi hasilnya negatif terus," ungkapnya.

Baca Juga: Ukur pemahaman masyarakat tentang Covid-19, BPS lakukan survei mengenai wabah ini

Pandu mengatakan, penularan lokal yang tidak terdeteksi itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 melonjak, baik dengan gejala ataupun tanpa gejala. "Jadi virus itu udah lama beredar di Indonesia, cuma kita kan terlena sekali menganggap enggak ada, Indonesia bebas virus. Itu yang membuat menjadi kondisinya seperti sekarang," ujar Pandu.




TERBARU

[X]
×