kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Otak tambah cerdas dengan game 3D


Sabtu, 12 Desember 2015 / 10:01 WIB
Otak tambah cerdas dengan game 3D


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Bermain game tiga dimensi (3D) tak hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan otak.

Disarikan dari Dailymail.co.uk, para peneliti di University of California Irvine (UCI) menemukan, bermain game 3D bisa membantu seseorang dalam mengingat sesuatu lebih baik lagi.

Penemuan ini dinilai dapat digunakan untuk merancang pendekatan baru dalam mencegah atau mengobati demensia maupun penyakit kehilangan memori lainnya.

Profesor Craig Stark dan Dane Clemenson dari pusat UCI bagian neurobiologi dan memori telah menguji mahasiswa yang tidak aktif bermain game untuk menghabiskan setengah jam setiap hari selama dua minggu bermain video game.

Beberapa peserta diberi permainan dua dimensi Angry Birds, sementara yang lain memainkan Super Mario 3D.

Semua peserta mendapatkan tes memori sebelum dan setelah dua minggu melakukan treatment video game.

Para peneliti menggunakan scan untuk memeriksa bagaimana hippocampus, wilayah otak yang bertanggung jawab untuk pembentukan memori dan belajar, dirangsang oleh permainan tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara kedua kelompok.

Peserta yang bermain video game 3D mengalami peningkatan memori dan kemampuan belajar setelah 2 minggu bermain video game.

Sementara, peserta yang bermain game 2D tidak mengalami perubahan apapun.

Menurut Profesor Stark, game tiga dimensi memiliki beberapa hal yang tidak dimiliki 2D.

Pertama, mereka memiliki lebih banyak informasi spasial yang mengharuskan pemain bereksplorasi lebih banyak.

Kedua, mereka jauh lebih kompleks, dengan banyak informasi yang harus dicerna oleh otak.

Para peneliti mengatakan, temuan ini bisa membantu mengembangkan cara-cara baru untuk menjaga fungsi hippocampus saat seseorang semakin tua.

Mereka mengatakan, video-game 3D atau bermain labirin dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi metode untuk mengembalikan kemampuan kognitif yang mulai memudar seiring dengan bertambahnya usia.

"Dengan kata lain, gaya hidup aktif dapat menjadi cara jitu dalam mencegah penuaan kognitif," kata Profesor Stark.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×