kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Orangtua Perlu Perhatikan, Ini Tanda-Tanda Awal Autisme pada Anak


Sabtu, 26 Maret 2022 / 15:45 WIB
Orangtua Perlu Perhatikan, Ini Tanda-Tanda Awal Autisme pada Anak


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Mengetahui tanda awal gangguan seperti autisme menjadi hal yang penting dilakukan orangtua agar lebih cepat ditangani. 

Autism spectrum disorder (ASD) atau biasa disebut autisme, melansir situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), adalah gangguan berkomunikasi, bahasa, dan berinteraksi yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak. 

Beberapa bayi menunjukkan tanda-tanda awal autisme beberapa bulan setelah lahir. Namun ada juga yang menunjukkan ciri-ciri tersebut setelah lewat ulang tahunnya yang pertama. 

Bersumber dari Web MD, kebanyakan orangtua baru menyadari anaknya menderita autisme saat bayinya berusia 12 bulan. 

Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Jika Jadi Korban Kekerasan Seksual

Anak pengidap autis menunjukkan tanda-tanda yang beragam. Namun, ada beberapa kesamaan dari tanda-tanda tersebut yang bisa Anda jadikan patokan. 

Simak ciri-ciri anak menunjukkan gejala autisme yang dihimpun dari Web MD dan Healthy Children.

  • Menghindari kontak mata 

Bayi biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi. Dia akan menatap intens pada mata orangtua atau orang yang mengasuhnya sebagai bentuk komunikasi. 

Bayi yang menunjukkan tanda awal autisme biasanya akan menghindari kontak mata. Jika pun mereka melakukannya, frekuensinya sangat sedikit. 

  • Tidak tersenyum

Tanda awal autisme selanjutnya adalah senyuman. Bayi akan merespon saat Anda tersenyum padanya. 

Bayi akan membalas senyuman dengan tersenyum senang. Bayi yang menderita autisme tidak merespon jika seseorang tersenyum padanya. 

Ia juga tidak merespon ekspresi wajah lainnya seperti sedih atau marah. 

  • Tidak merespon jika dipanggil namanya

Pada umumnya bayi mulai bisa mengenali namanya sendiri pada umur 3 bulan. Saat dipanggil namanya, ia akan menunjukkan respon seperti berteriak girang atau menoleh. 

Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda ini, bisa saja bayi Anda menderita autisme. Segera konsultasikan pada dokter anak agar buah hati mendapatkan pemeriksaan yang menyeluruh. 

Baca Juga: Mengenal Vulkanisme: Pengertian, Jenis Erupsi, dan Tipe Gunung serta Letusannya

  • Selalu mengulang-ulang satu frasa atau kata

Anak yang menderita autisme memiliki kecenderungan mengulang sesuatu dan sikap obsesif. Biasanya ia akan bertepuk tangan terus menerus atau menggoyangkan bagian tubuh. 

Penderita autisme terobsesi pada satu kegiatan dan selalu mengulanginya setiap hari. Jika rutinitas tersebut diganti, meskipun sedikit saja, anak akan merasa kesal. 

  • Kemampuan komunikasi yang kurang

Kemampuan berkomunikasi anak yang menderita autisme lebih rendah dibanding anak pada umumnya. 

Tanda awal dari autisme adalah bayi tidak menunjukkan gestur seperti menunjuk sesuatu atau melambaikan tangan. Saat orangtua si bayi menujukan sesuatu, ia merespon dengan melihat benda yang ditunjuk. 

Speech delay juga bisa menjadi tanda-tanda anak mengalami autisme. Ia juga kesulitan membedakan kata ganti orang seperti aku dan kamu. 

Anak yang menunjukkan ciri-ciri autisme biasanya memiliki kesulitan untuk menjawab sesuatu.

Baca Juga: Cek Jurusan Sepi Peminat di IPB, Unpad, dan Undip jalur UTBK-SBMPTN

  • Pengendalian emosi dan fokus yang kurang

Ciri-ciri anak mengidap autisme selanjutnya adalah rendahnya kontrol emosi. Ia cenderung bersikap agresif baik pada dirinya sendiri dan orang lain.

Penderita autis juga kurang memiliki empati atau tidak peduli pada orang lain. Mereka lebih senang menyendiri dan tidak suka berteman.  

Anak penderita autis juga sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Fokus pada sesuatu juga kurang dan ia mudah terganggu saat mengerjakan sesuatu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×